Jejak BOcahiLANG

Life is like the surf, so give yourself away like the sea

Welcome to Sandalwood Island

Merpati tipe MA 60

Merpati tipe MA 60

Pemandangan di luar jendela pesawat Merpati yang saya naiki dari bandar udara Ngurah Rai berubah dari gumpalan awan putih tebal menjadi hamparan pohon-pohon kering berwarna kecoklatan. Berbanding terbalik dengan pemandangan pulau Bali yang saya lihat satu jam dua puluh menit sebelumnya. Pesawat jenis MA 60 ( Modern Ark 60 ) mendarat di bandar udara Tambolaka tepat pukul 14.20 WITA. Jangan bayangkan pesawat bermuatan maksimal 60 orang ini akan landing dengan mulus seperti Boeing atau pesawat besar lainnya, kawan. Cukup siapkan jantung masing-masing saat pesawat ini landing agar guncangannya tidak membuat kaget #kode ;-)

Jangan bayangkan juga menemui airport serba modern seperti di pulau sebelah. Bagasi harus diambil secara manual, tidak terpasang pendingin ruangan yang memadai, ruang tunggu tanpa sofa empuk untuk bersandar, apalagi spanduk SELAMAT DATANG ataupun baliho besar yang mengkoar-koar tempat wisata.

Pulau yang dulu terkenal sebagai pemasok utama sandalwood di Indonesia sejak zaman kolonial masih belum mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat. Tapi siapa sangka pulau yang terkenal dengan tradisi Pasola ini justru terlihat lebih indah dan menarik akibat ketidakpedulian tersebut. Welcome to Sumba…

Merpati

Merpati

bandar udara Tambolaka

bandar udara Tambolaka

Pulau Sumba secara garis besar dibagi menjadi empat kabupaten; Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Sumba Timur. Bandar udara Tambolaka sendiri terletak di kabupaten Sumba Barat Daya, sebuah kabupaten baru hasil pemekaran dari kabupaten Sumba Barat sejak tahun 2007 silam dan beribukota di Waitabula.

Cukup membayar biaya ojek sebesar 5.000 rupiah dari airport menuju kota Waitabula. Selama perjalanan menuju kota, terlihat puluhan rumah beratap seng yang memiliki artitektur khas Sumba dengan makam di halaman samping mereka. Ya… Nggak salah baca… Kuburan di samping rumah! Tradisi yang sangat kental serta rasa sayang anak terhadap orang tua yang sudah meninggal dunia membuat mereka rela menyisakan lahan untuk makam dan mengumpulkan biaya extra untuk prosesi pemakaman. Konon biaya yang dikeluarkan untuk prosesi pemakaman tidaklah sedikit, puluhan juta, ratusan juta hingga milyaran tergantung kemeriahan upacara dan pondasi kuburan yang digunakan.

Dengan status wilayah yang baru dipecah, maka sebagian besar wilayah Sumba Barat Daya belum menunjukkan perkembangan yang terlalu pesat. Tidak banyak pilihan penginapan di Waitabula maupun di sekitar airport Tambolaka. Hanya segelintir penginapan yang terlihat bagus seperti Hotel Sinar Tambolaka ( 0387-2534088 ) yang terletak tidak jauh dari airport dan berseberangan dengan pasar tradisional atau Newa Sumba Resort yang terletak tidak jauh dari Pantai Waikelo.

rumah khas Sumba

rumah khas Sumba

Menjelang sore tidak banyak aktifitas yang bisa dilakukan di Waitabula, hanya bisa berburu sunset di pantai-pantai yang terletak tidak jauh dari kota saja. Saya dan Timothy akhirnya memutuskan naik ojek menuju sebuah pantai yang terletak tidak jauh dari pelabuhan bernama Waikelo.

Pantai Waikelo

Pantai Waikelo

Pantai Waikelo merupakan salah satu dari beberapa pantai di pesisir utara Sumba Barat Daya yang berpasir putih. Garis pantai ini panjang sehingga sebagian lahannya dimanfaatkan sebagai pelabuhan penyeberangan. Namun dari dua pelabuhan yang dibangun, hanya satu saja yang masih berfungsi sebagai pelabuhan penyeberangan ke Sumbawa.

sunset Waikelo

sunset Pantai Waikelo

sunset Waikelo

sunset Waikelo

Sunset pantai Waikelo menutup sore hari dengan manis, semanis awal pertemuan saya dengan Sumba…

to be continued…

About these ads

40 comments on “Welcome to Sandalwood Island

  1. Danan Wahyu Sumirat
    October 4, 2013

    rindu tempat2 yg tidak terlalu wah tapi bersaja…

    • Halim Santoso
      October 5, 2013

      Betul….dan bikin susah move on kalau nemu tempat yang masih sepi eksotis seperti ini :-D

  2. Jalanjalan “JalanJalanLiburan” Liburan
    October 5, 2013

    suka ama kalimat penutupnya :-)

    • Halim Santoso
      October 5, 2013

      Penutup sekaligus pembuka untuk artikel berikutnya kak Feb hehehe…

  3. windapontoh
    October 5, 2013

    Kalo jarang dikunjungi jadi kerasa banget kealamiannya.
    Sepi sepi gimana gituuu…

    Atap rumahnya selalu menjulang begitu ya? Tinggi banget :D

    • Halim Santoso
      October 5, 2013

      Ironisnya Indonesia belum ada sadar wisata, setiap tempat yang dikoar-koar di media pasti mendadak dangdut #eh mendadak rame dan ujungnya kotor…
      Semoga Sumba nggak bernasib demikian :|

      Pondasi atap rumah adat yg menjulang tinggi sudah paten milik Pulau Sumba, seperti joglo yang identik dengan Pulau Jawa :-D

  4. eman salawe
    October 5, 2013

    Reblogged this on mangga sumping di kota hujan.

  5. komunitas saubumikita
    October 5, 2013

    waah keren nih perjalanannya.. salam kenal dari bandung.

    • Halim Santoso
      October 5, 2013

      Salam kenal juga. Terima kasih sudah mampir :-D

  6. yusmei
    October 5, 2013

    aihh bandaranya bersahaja banget ya :)

    • Halim Santoso
      October 5, 2013

      Buruan ke Sumba sebelum airport bersahaja ini berubah jadi airport yahud kaya pulau sebelah hihihi

  7. Budiman Firdaus
    October 6, 2013

    Tempatnya sederhana sekali mas, sepi dari hingar bingarnya ibu kota, bisa dijadika tujuan wisata berikutnya nih, :-)

    • Halim Santoso
      October 6, 2013

      Semoga tetap sederhana dan tidak terlalu ramai turis agar penduduk lokal juga tidak terganggu dengan keramaian yang melonjak :-D

  8. ainun
    October 6, 2013

    hiks SUmba, kapan bisa kesono yah, view alamnya keren gilak deh pokoknya

    • Halim Santoso
      October 6, 2013

      Pasti ada kesempatan ke sana, kawan ;-)

  9. Aggy
    October 7, 2013

    Duh manisnya pertemuanmu sama Sumba. Kayaknya low profile tempatnya tapi cantik gitu :)

    • Halim Santoso
      October 7, 2013

      Kecantikan nggak dinilai dari luarnya saja, dalamnya yang sederhana justru membuat kecantikan Sumba semakin terlihat eksotik, Aggy #halah :-D

      • Fahmi Anhar
        October 10, 2013

        bener kata Aggy, Sumba yg low profile, se low profile si empunya blog ini… #eaaa

      • Halim Santoso
        October 10, 2013

        Awww makasih mi… mimi… #teteuppanggilmimi ;-D

      • Evelyn Indriana
        October 12, 2013

        secantik apa yang ada dibenak si pemilik blog….ihirrrrrrrrrr…….

  10. vira
    October 7, 2013

    pulau ini masuk di daftar ‘to visit’ gue.. kalo nanti ada kesempatan ke sana, tanya2 sama elo aahhh.. :D

    • Halim Santoso
      October 7, 2013

      Dengan senang hati….
      Siapp diinterogasi #eh ditanya Vir :-D

  11. vika
    October 7, 2013

    Tempatnya asik kayaknya, msh alami dan sepi-sepi gitu

    • Halim Santoso
      October 7, 2013

      Betul… masih alami dengan alam yang mempesona, kawan
      Tunggu postingan berikutnya tentang alam di Sumba ;-)

  12. dansapar
    October 11, 2013

    ayo lanjutin ceritanya mas halim
    *nagih*
    hahahaha

    • Halim Santoso
      October 11, 2013

      Sabar yah… Baru digodhok blom stengah matang :-)

  13. Indra Setiawan
    October 11, 2013

    Cuma pernah mampir makan di pelabuhan di Waingapu…pengn banget bisa explore sumba..

    • Halim Santoso
      October 11, 2013

      Wuihhh keren amat cuma mampir makan di Waingapu hehe… Wajibbb banget explore Sumba next time :-D

  14. Liza fathia
    October 12, 2013

    rumahnya walau baru dibangun tetap mempertahankan kearifan lokal ya kak. atapnya menjulang tinggi.

  15. Wahyu Adityo Prodjo
    October 17, 2013

    sumba . pengen tinggal sebulan di sana seru kali ya. berbaur sama masyarakatnya. :D

    • Halim Santoso
      October 19, 2013

      Ahhh sama dengan keinginan saya kelak :-D

      • Wahyu Adityo Prodjo
        October 19, 2013

        kalo beneran mau, berkabar yaa kawan. :D

  16. dedy oktavianus pardede
    October 20, 2013

    wow, adrenalin pumpingnya mulai dari perjalanannya ya mas…
    tp kayaknya site-nya worthen deh…
    eksplor ttg kulinernya dong…….

  17. Alvi Kamal Fikri
    October 21, 2013

    Beberapa tempat kok terlihat gersang ya disini… tapi tempat ini juga terlihat damai hanya saja mungkin belum dibahas keindahan tempat ini.. :) eh btw blog dan fotonya bagus loh…
    Kapan-kapan mampir ke blog saya ya.. http://alfi-journey.blogspot.com/

    • Halim Santoso
      October 21, 2013

      Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini kawan :-D

  18. timotius
    November 27, 2013

    i love sumba island

    • Halim Santoso
      November 27, 2013

      Me too :-D

  19. eviindrawanto
    November 27, 2014

    Asyik. Eksotis banget Mas Halim. Sukaaa banget tempat-tempat seperti Sumba ini

    • Halim Santoso
      November 27, 2014

      Masih sepi turis dan tenang, cocok untuk menyepi. Bu Evi pasti betah lama-lama di Sumba :-D

  20. eviindrawanto
    November 27, 2014

    Oh ini ulang tahun posting… Selamat ulang tahun pertama “Welcome to Sandalwood Islan” :)

Leave a Reply to dedy oktavianus pardede Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s

Destinations

Archives

Join 1,657 other followers

No COPY / SAVE AS without permission please…

All texts and photos (c) Halim Santoso. Please respect by not using them without written permission.
Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 1,657 other followers

Build a website with WordPress.com
%d bloggers like this: