Jejak BOcahiLANG

Life is like the surf, so give yourself away like the sea

Suramadu vs Bebek Mainstream

Sebelum Pulau Dewata membangun jembatan megah bernama Mandara, Pulau Jawa sudah memiliki sebuah jembatan yang di-klaim sebagai jembatan terpanjang di Indonesia saat itu. Dibangun sejak tahun 2003 oleh presiden Megawati hingga selesai dan diresmikan pada tahun 2009 oleh presiden berikutnya. Sayangnya jembatan tersebut sudah ( sedikit ) dilupakan dan tidak diakui oleh om presiden sebagai salah satu jembatan fenomenal di Indonesia. Mantan tempat wisata mainstream tersebut sudah dialihkan oleh om presiden ke objek ( mainstream ) berikutnya. *merenung*

Jembatan Suramadu ( Surabaya – Madura ) dibangun di atas Selat Madura dengan panjang lebih dari 5.000 meter dengan lebar kurang dari 30 meter. Pengunjung tidak perlu repot lagi naik fery yang memakan waktu lebih lama untuk menyeberangi Selat Madura, mereka cukup melintasi jembatan dengan kendaraan bermotor dan membayar biaya tol sebesar 30.000 untuk kendaraan beroda empat dan 5.000 untuk kendaraan beroda dua.

500 m lagi

500 m lagi

Jam handphone menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Malam itu angkutan umum hanya sanggup membawa kami sampai di perempatan Jalan Kenjeran, selebih dari itu saya, Alwi dan Hans dengan sangat terpaksa jalan kaki menelusuri sepanjang Jalan Kedung Cowek. Jangan tanya berapa kilometer saya berjalan, yang teringat hanyalah tetesan keringat yang terus membasahi wajah, kaki yang terasa berat, punggung yang sudah mati rasa mengangkut backpack yang saya bawa semenjak keluar dari Taman Nasional Baluran. Kali ini bukan nyasar, tapi lebih dari sedikit ketidak tepatan waktu untuk mendatangi sebuah jembatan fenomenal yang menghubungkan Surabaya dan Bangkalan – Madura.

Idealnya waktu berkunjung ke Suramadu adalah malam hari demi mendapatkan sebuah foto apik jembatan yang menyorotkan lampu warna-warni di atas langit tiap malamnya. Namun suatu kekonyolan jika menuju jembatan Suramadu tidak menggunakan kendaraan umum atau pribadi, melainkan menggunakan kaki seperti yang saya lakukan malam itu. #senyum
Setelah berjalan kurang lebih satu setengah jam akhirnya kami sampai di ujung jembatan sisi Surabaya. Rasa capek beralih menjadi rasa senang dan puas mendapati pemandangan jembatan dengan sorot lampu yang terus berubah warna setiap menitnya. Merah-biru ke kuning-hijau lalu ungu-biru ke merah-kuning dan seterusnya. Ya inilah jembatan Suramadu….

Jembatan Suramadu malam hari

Jembatan Suramadu malam hari

Jembatan Suramadu siang hari

Jembatan Suramadu siang hari

Sinjay oh Sinjay

Sinjay oh Sinjay

Banyak orang berkata “JANGAN NGAKU ke Pulau Madura kalau belum MAKAN BEBEK.”
Okay…. Let’s go to Sinjay
Rumah makan yang terletak di Jalan Raya Ketengan no 45, Bangkalan ini selalu penuh sesak sedari awal saya datang. Banyak bus pariwisata dan mobil mewah parkir di depannya. Bagi saya yang sudah terkontaminasi oleh rasa Bebek H Slamet ( ups sebut merk ), Bebek Sinjay terasa biasa saja. Keunikan Bebek Sinjay yang memiliki ukuran kecil ini hanya sambal pencit yang memang jarang ditemui di lain tempat Pulau Jawa. Sambal pencit merupakan campuran potongan cabai dan irisan mangga muda yang sayangnya disajikan sangat sedikit di setiap porsinya. Keunikan lainnya adalah kremesan yang dicampur dengan biji cabai yang sudah dikeringkan yang membuat mulut terasa panas seketika saat melahapnya.

Cuma itu saja… Ya cuma itu saja *ditoyor Sinjay-mania* :-D

Bebek Sinjay :|

Bebek Sinjay :|

Bagi saya, bebek Sinjay adalah makanan paling mainstream yang pernah saya temui. Makanan yang mengalahkan pamor makanan asli seperti Sate Ayam Madura. Nyaris tidak melihat warung sate ayam di sepanjang jalan menuju kota Bangkalan, hanya ada warung bebek… rumah makan bebek… rumah bebek #eh dan warung bebek ( lagi ). Terkadang orang lupa dengan makanan asli di daerah tersebut. Makanan asli hilang perlahan dari peredaran tergantikan oleh makanan mainstream.

Hanya bisa berpikir positif… mungkin saya datang di tempat yang salah, mungkin saya datang di waktu yang salah, mungkin penjual sate ayam lebih suka merantau dan jualan di Pulau Jawa, dan mungkin yang lain… ;-)

About these ads

30 comments on “Suramadu vs Bebek Mainstream

  1. Olive B
    October 3, 2013

    ooowwww bebek sinjay, belum sempat mencicipinya

    • Halim Santoso
      October 3, 2013

      (nggak) wajib cicipi saat di Madura… Masih enak bebek S #ups :-D

      • Olive B
        October 3, 2013

        bebek mana tuh?
        kalo aku tetap berkesan di lidah bebek cabe ijo dan ricanya si Yogi

      • Halim Santoso
        October 3, 2013

        Wahh dimana nih bebek cabe ijo si Yogi? Udah ada artikelnya di blog? #kepo :-)

      • Olive B
        October 3, 2013

        di Jakarta, di blog lama pernah pasang fotonya nanti tak cariin lagi ya

  2. johanesjonaz
    October 3, 2013

    tumben lampu suramadu nyala :)

    • Halim Santoso
      October 3, 2013

      Ohh… Biasanya nggak dinyalain kah?

      • johanesjonaz
        October 3, 2013

        matiiiiii… :(

  3. Bapak'e Salma
    October 3, 2013

    bebek sinjaynya menggoda untuk dimakan :)

    • Halim Santoso
      October 3, 2013

      Belum ke Madura kalau belum makan bebek katanya hehehe…

  4. abdoe maggi
    October 3, 2013

    nih nyebrangnya jalan kaki maksudnya msabro? bebeknya pernah nyoba, tapi bukan sinjai tepatnya sebelah warung sinjai :)

    • Halim Santoso
      October 3, 2013

      Nyebrangnya di pagi berikutnya, pakai transportasi umum hehe

  5. Avant Garde
    October 3, 2013

    IYAAA..katanya jangan harap ada sate madura, soto madura di madura hahaha

    • Halim Santoso
      October 3, 2013

      Padahal sate Madura, soto Madura merajalela di Jawa yah… Ironis…

      • Avant Garde
        October 3, 2013

        ya mas….

  6. eman salawe
    October 3, 2013

    Reblogged this on mangga sumping di kota hujan.

  7. Regy
    October 4, 2013

    postingannya selalu lengkap padat berisi, keren!

    • Halim Santoso
      October 4, 2013

      Thank you bro :-)

  8. nopan
    October 4, 2013

    saya beberapa kali ke bangkalan selalu gak jadi makan bebek sinjay karena masalah klasik: antriannya banyak. hahaha

    • Halim Santoso
      October 4, 2013

      Antriannya masih nggak bisa teratur sampai sekarang, banyak pengunjung yang bingung juga antre dari ujung mana saking banyaknya yang mau makan hehehe

  9. Indra Setiawan
    October 4, 2013

    Kemaren niat ke sini padahal, tapi panas jadi malas..haha

    • Halim Santoso
      October 4, 2013

      Belum syahh ke Madura kalo belum ke Suramadu ama rumah bebek
      *termainstream* :-D :-D :-D

  10. Jalan2Liburan (@jalan2liburan)
    October 10, 2013

    bebekkkk omagahhhh :(

    • Halim Santoso
      October 10, 2013

      Bebek ada di mana-mana kalo melipir ke Madura :-D

  11. indrijuwono
    February 17, 2014

    wah, postingan bermanfaat, kak! aku mo ke jembatan ini, tapi.. sebelum ke baluran..

    • Halim Santoso
      February 17, 2014

      Semoga berkesan dengan Suramadu :-D

  12. sukasukakeii
    March 30, 2014

    ya ampun… saya y d surabaya aja belum pernah makan bebek sinjay..
    Orz

  13. Lidya
    May 24, 2014

    Wah kirain aku aja yg gak terkesan sama sekali dgn si sinjay ini hehehe bener bgt mas bebek “s” lebih nampol. Favorit saya yg lain adalah bebek cak koting di deket jembatan lempuyangan Jogja. Itu legendaris dan jauuuhh lebih maknyus dr si sinjay ini :D

    • Halim Santoso
      May 25, 2014

      Yang masih bikin penasaran itu perihal langkanya sate Madura di Pulau Madura hehe

  14. ika
    March 23, 2015

    coba mampir ke kecamatan Kwanyar, Bangkalan. (dari arah sby》 pintu tol suramadu sisi madura ke kanan) nah 8km ke kanan ke arah pasar Kwanyar ada sate uenaakkk pollll, buka jam 16.00 dekat polsek kwanyar.

Leave a Reply to eman salawe Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s

Destinations

Archives

Join 1,647 other followers

No COPY / SAVE AS without permission please…

All texts and photos (c) Halim Santoso. Please respect by not using them without written permission.
Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 1,647 other followers

Build a website with WordPress.com
%d bloggers like this: