Jejak BOcahiLANG

Life is like the surf, so give yourself away like the sea

Let’s Discover Hong Kong

Pagi itu saya beserta teman lain yang tergabung dalam Fam Trip TigerAir Mandala harus memulai rangkaian jalan-jalan hari pertama menelusuri Hong Kong. Sejauh mata memandang hanya tampak bangunan-bangunan menjulang tinggi yang membuat matahari seolah enggan mengintip dari balik awan. Hujan semalam membuat jalanan jadi becek, tapi jangan cari ojek di sini, hanya ada taxi merah dan bus tingkat di Kowloon City. Saat bus pariwisata melaju, sekelibat terlihat jemuran mulai dari kaos oblong, celana pendek, celana dalam, sampai beha tergantung manis di tongkat bambu yang sengaja dijulurkan di luar jendela apartemen. Welcome to Hong Kong!

Kowloon City road

Kowloon City road

Hong Kong atau sering disebut Xiang Kang sudah tidak menyandang gelar “negara sewaan Inggris” semenjak tahun 1997 silam dan sekarang sudah menjadi bagian dari RRC selayaknya negara bagian yang punya dua sistem pemerintahan.
Terdapat tiga pulau besar di antara ratusan pulau kecil di Laut China Selatan, yaitu Pulau Lantau, Pulau Hong Kong dan New Territories yang masih satu daratan dengan China dan berbatasan langsung dengan kota Shenzhen. Warga negara Indonesia bebas visa untuk masuk Hong Kong, namun jika ingin meneruskan perjalanan ke Shenzhen berarti harus mengurus visa China di kantor kedutaan RRC di Jakarta terlebih dahulu.

Masing-masing pulau besar tersebut memiliki objek wisata yang sama-sama menarik. Wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner atau wisata belanja semuanya ada di Hong Kong. Gedung tinggi dengan latar belakang bukit hijau sudah menjadi landmark Hong Kong, tak heran jika banyak objek wisata yang menonjolkan keindahan landscape kota dari atas bukit maupun gedung tinggi seperti Sky 100.

welcome to Sky 100

welcome to Sky 100

Sky 100 yang terletak di Austin Road West, Kowloon ini tidak jauh dari MTR Kowloon Station membuat para wisatawan mudah menemukannya. Bangunan berlantai seratus ini dinobatkan sebagai gedung keempat tertinggi di dunia setelah Burj Kalifha di Dubai, Taipei 101 di Taipei, dan Shanghai World Financial Center di Shanghai. Shopping mall dan perkantoran menempati lantai 1 sampai dengan 30, kemudian disusul Ritz Carlton Hotel dan Observation Deck di lantai ke 100. Kalau orang lain cuma bilang WOW, saya malah shock ( baca : ndeso ) melihat kecanggihan lift yang mengangkut pengunjung dari lantai dua menuju Observation Deck. Waktu yang diperlukan untuk membawa kami menuju lantai 100 cuma satu menit alias 60 detik, kawan!

Tiket masuk Observation Deck seharga  HK$ 168 tidak terasa mubasir, pengunjung diperlihatkan pemandangan luar biasa yang menampilkan gugusan pulau yang tersebar di Hong Kong 360 derajat. Pemandangan bukit hijau, gedung pencakar langit yang seukuran ruas jari, kapal pesiar dan motor boat mondar-mandir di semenanjung Kowloon dan Victoria harbour yang terlihat seperti semut.
Ahhh… Pemandangan keren ini cuma ada di Sky 100 ! Sensasi turun sama asyiknya dengan saat naik, saya hanya bisa melongo ( lagi ) melihat angka di atas kepala yang berubah sangat cepat sesuai hitungan detik. Setelah angka berubah jadi 60 sampailah kami di lantai 2 lagi. Seruuu…

Tung Chung

Tung Chung

sign board

sign board

Lain halnya dengan Pulau Lantau yang memiliki Ngong Ping 360, sebuah atraksi wisata yang dikelola sedemikian rupa menyajikan berbagai atraksi untuk para wisatawan. Ada apa di Ngong Ping? Ngong Ping merupakan sebuah desa di dataran tinggi Pulau Lantau yang terkenal dengan keberadaan Tian Tan Buddha ( Big Buddha ). Untuk meringkas waktu perjalanan, dibangunlah jalur cable car sepanjang 5,7 kilometer yang mempermudah wisatawan menuju desa Ngong Ping dan desa Tai O. Dari Tung Chung Cable Car Terminal menuju Ngong Ping Cable Car Terminal hanya memerlukan waktu sekitar 25 menit saja, beda waktu jika kita harus melewati jalur darat yang bisa memakan waktu lebih dari satu jam.

Ada tiga tipe cable car yang disediakan Ngong Ping 360, tipe Standard Cabin memiliki harga tiket HK$ 135 untuk round trip per orang, lalu tipe Crystal Cabin yang memiliki harga tiket HK$ 213 round trip per orangnya, serta tipe Sky Lounge yang punya harga tiket HK$ 3.900 per cabin #telanludah.

shaolin show at Ngong Ping village

shaolin show at Ngong Ping village

Sayangnya saat itu cuaca kurang bersahabat, hujan lumayan deras membuat pemandangan Big Buddha terhalang kabut tebal dan tidak memungkinkan untuk melihat lebih dekat. Akhirnya saya alihkan melihat pertunjukan “Shaolin meet Jeet Kune Do” yang kebetulan manggung mulai dari tanggal 29 Juni – 1 September 2013. Hurayyy…

Lei Yue Mun - fishing village

Lei Yue Mun – fishing village

Lei Yue Mun seafood restaurant

Lei Yue Mun seafood restaurant

Selama ini saya hampir selalu menghindari ikut suatu rancangan biro perjalanan. Why? Karena waktu untuk menjelajah setiap sudut tempat wisata jadi berkurang, terikat waktu, selalu buru-buru dalam beraktivitas, selalu dibuntuti mas guide, ujungnya susah dapet gebetan orang lokal #tjurcol. Namun sisi positifnya saya bisa makan kenyang tanpa khawatir dikenai harga ngawur saat membeli makanan dan mendapat makanan halal bagi teman lain yang muslim. Hong Kong terdiri dari kepulauan yang membentang luas di Laut China Selatan membuat negara ini penuh dengan hasil laut yang berlimpah.

Sama halnya dengan Lei Yue Mun, perkampungan nelayan di sebelah timur Kowloon yang konon sudah ada sejak 150 tahun yang lalu. Komplek ini terdiri dari puluhan kios ikan dan restoran yang memiliki beragam ikan dan hewan lain untuk kemudian diolah langsung di meja makan. Restoran di Lei Yue Mun menerapkan sistem yang hampir sama seperti restoran seafood di pantai-pantai Indonesia. Pilih seafood yang diinginkan, timbang, dan bayar harga per kilogram sesuai dengan papan harga yang tertera di samping kios.
Lebih mudah dan nggak takut tertipu oleh harga ngawur turis kan? #kode

Kalo kalian pilih yang mana, jalan sendiri atau ikut tur? :-D

to be continued…

About these ads

28 comments on “Let’s Discover Hong Kong

  1. Eki Akhwan
    August 8, 2013

    Asyiiik …. Ditunggu ah bagian berikutnya!

    • Halim Santoso
      August 8, 2013

      Harap sabar menunggu bagian berikutnya ya kawan… ;-)

  2. Ailtje Binibule
    August 8, 2013

    Jalan sendiri, soalnya kalau ikut tour agent selalu merasa tertipu

    • Halim Santoso
      August 8, 2013

      Tertipu kaya apa nih? Dipaksa masuk toko-toko souvenir ya? Hehe

      • Ailtje Binibule
        August 8, 2013

        Hahaha kalau itu bangkok yang hobi nyuruh masuk toko souvenir, aku malah pernah disuruh masuk tailor.

        Travel itu kan pasti ambil untung, kadang Kebangetan untungnya. Males aja ngasih untung ke orang sementara kita bisa sendiri.

  3. shellahudaya
    August 9, 2013

    Pertama ikut tur James Bond Island, berharap dapet gebetan bule-bule keceh yang 1 grup, eeehh yang terjadi malah malah digebet tukang kano yang udah kakek-kakek…–____– creepy! Btw, mana foto jemuran BH di tongkat bambunya? X)

    • Halim Santoso
      August 9, 2013

      Hahaha…kocak nih….salam buat si kakek kalo ketemu lagi :-D
      Foto beha nya terpaksa di hidden-kan agar nggak kena sensor hahaha…

  4. teguhnugroho90
    August 9, 2013

    Ditunggu lanjutannya, bang :D

    • Halim Santoso
      August 10, 2013

      Siapp kawan… :-)

  5. Bobby Ertanto
    August 9, 2013

    Sayangnya hujan ya lim, jadi kurang menikmati ya. Selalu saja ada alasan untuk kembali.

    • Halim Santoso
      August 10, 2013

      Betul…selalu ada alasan untuk kembali :-D

  6. Tarry KittyHolic
    August 10, 2013

    bagian hong kong kayaknya tambah 1 tuch, Lantau, hongkong, kowloon, new territoris. :)

    saya pernah jd tkw hongkong tp malah belum sempat ke gedung tertinggi itu soale pas baru diresmikan saya sudah hampir selesai kontrak kerja hehe

    • Halim Santoso
      August 10, 2013

      Sudah berapa lama kerja di sana, kawan? :-)
      Kowloon masih satu daratan dengan New Territories jadi saya jabarkan bukan sebagai pulau terpisah seperti Pulau Lantau dan Pulau Hong Kong :-)

  7. chandraputri
    August 10, 2013

    wew 60 detik, shock

    • Halim Santoso
      August 10, 2013

      Shock tapi seruuu dan bikin nagih :-)

  8. maharanie
    August 10, 2013

    heh….bocah eng ing eng….mngembara maning

    • Halim Santoso
      August 10, 2013

      Mendadak Hong Kong mbak e….hihihi….

  9. Titis.A.N. (@TitisAyuningsih)
    August 13, 2013

    Beuh mantep Hongkong …pengen ke sana juga ! hehe, tapi mengelilingi Indonesia aja belum pernah semuanya -___-

    • Halim Santoso
      August 13, 2013

      Jalan perlahan tapi pasti, mulai dari keliling kota sendiri lanjut keliling Indonesia…
      Semua ada waktunya, kawan :-)

  10. Travel Junkie Indonesia
    August 14, 2013

    Jadi kangen pangeran! #eh

    • Halim Santoso
      August 14, 2013

      Pangeran yang mana nih kak? Pangeran kodok atau pangeran shaolin? :-P

  11. Goiq
    August 16, 2013

    so far lebih nyaman jalan sendiri…

  12. TUKANG MAKAN ANGIN
    November 14, 2013

    Dear bocahilang the traveler…

    Review trip yg sangat menarik. Tidak hanya mengulas tentang modernnya Hong Kong, namun dibahas pula sisi lokalnya yg perkampungan nelayan.

    Second visit ane harus explore Lantau, soalnya dulu ga kesampaian.
    Ini ada review tentang HK juga di blog ane:

    http://makanangin-travel.blogspot.com/2013/09/singapur-atau-hong-kong.html

    “Leave nothing but footprints. Take nothing but pictures. Kill nothing but time”

    • Halim Santoso
      November 15, 2013

      Semoga bermanfaat kawan :-)

  13. okamura silitonga
    September 26, 2014

    huh, view sky 100 nya kasitau dong, bikin penasaran, gue cm bisa sampe ngongping aja

    hih !

    http://initial-hkos.blogspot.com/2013/02/pagi-hari-yang-cerah-di-mulai-dengan.html

    • Halim Santoso
      September 27, 2014

      Sky 100 cukup naik ke lantai 100 di gedung bertingkat tersebut. Sekian. Hahaha… Ada website resminya ( klik di tulisan berwarna Sky 100 ) bisa cek cara reservasi dan harga tiketnya ;-)

  14. viraindohoy
    December 18, 2014

    aku pernah jalan2 di HK ikut tur maupun tanpa tur.. dua2nya menyenangkan, ada plus minusnya. tapi kalo ada kesempatan lagi ke HK, pengen ke kampung2 nelayannya dan ke pacuan kuda Happy Valley ah, bosan sama toko2 :P (lagian dulu kenapa juga jalan2nya kebanyakan ke pertokoan..hahaha)

    • Halim Santoso
      December 19, 2014

      Ahh sama Vir… Belum kesampaian lihat pacuan kuda Happy Valley secara live dan nikmatin bangunan tua pninggalan kolonial nya :-)

Leave a Reply to TUKANG MAKAN ANGIN Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s

Destinations

Archives

Join 1,678 other followers

No COPY / SAVE AS without permission please…

All texts and photos (c) Halim Santoso. Please respect by not using them without written permission.
Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 1,678 other followers

Build a website with WordPress.com
%d bloggers like this: