Masih ingat dengan predikat Kota Solo sebagai kota wisata kuliner dari pagi sampai subuh? Ada banyak pilihan kuliner di berbagai sudut kota, mulai dari yang pinggir jalan sampai warung makan yang sudah populer. Saat haus menyerang siang hari kita pasti butuh minuman dingin, sebaliknya bila udara dingin kita butuh kehangatan dari seseorang ehh minuman hangat dink #krik.
Pilihan kuliner minuman hangat dan dingin di Solo nggak kalah menarik dengan kuliner lainnya.
Kali ini saya akan bercerita minuman seger yang wajib dicicipi saat singgah di Solo.
Yuk mari…
———-
Pasar Gede tidak hanya punya Dawet Selasih bu Darmi yang legendaris, masih ada satu lagi hidangan khas yang bisa dinikmati oleh food hunter. Kalau dawet selasih klop disajikan dengan es batu, lain halnya dengan Tahok yang terasa nikmat selagi panas. Apa itu Tahok? Tahok merupakan ampas kedelai yang diolah sedemikian rupa menjadi bentuk halus dan lembut. Terlihat seperti puding dengan warna putih susu dilengkapi dengan kuah jahe panas. Rasa kedelai yang sedikit hambar berpadu dengan aroma kuat dari jahe membuat kuliner peranakan ini banyak digemari oleh banyak orang. Tahok termasuk salah satu kuliner tradisional yang semakin langka.
Gerobak sederhana Tahok bisa dijumpai di depan pasar ikan, Pasar Gede. Buka mulai pukul 7 pagi sampai persedian habis. Harga permangkok 4.000 – 5.000 rupiah tergantung penjual.
Serupuuttt Tahok…
———-
Lelah berkeliling kota siang hari, saatnya berburu minuman dingin. Banyak racikan es teler tersebar di seluruh Indonesia, namun tidak ada salahnya mencoba Es Teler Kobar yang punya rasa berbeda dengan es teler lainnya. Penamaan es ini diinspirasi dari lokasinya yang terletak di lapangan KOta BARat. Potongan alpukat, parutan kelapa muda, cuilan roti tawar dilengkapi suwiran durian dengan bonus beberapa butir kelengkeng membuat Es Teler Kobar terasa beda. Perpaduan rasa durian dan kelengkeng membuat sensasi tersendiri. Gak percaya? Coba aja sendiri. :-)
Harga Es Teler Kobar hanya 6.000 rupiah saja. Tempat ini buka dari pukul 10 pagi sampai 5 sore.
———-
Ada kuliner yang populer dan punya banyak pengunjung dengan rasa biasa-biasa saja ( baca : nggak enak ), ada juga kuliner nggak terkenal dengan sedikit pengunjung tapi punya rasa yang maknyus.
Es Dawet Pak Cip terletak di salah satu kios Pasar Kadipolo. Letak yang kurang strategis membuat dawet ini tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Sepintas es ini terlihat seperti es dawet pada umumnya. Dawet Pak Cip terbuat dari tepung beras yang diberi warna merah muda dengan ukuran tidak lebih besar dari biji jeruk. Kuah sirop merah muda dituangkan ke dalam gelas. Ya serba pink, kawan… Ending-nya gelas diberi perasan jeruk nipis. Hmm… Sekali teguk langsung membuat butiran dawet meluncur dengan mulus masuk tenggorokan. Perasan jeruk nipis menghasilkan rasa segar yang membuat rasa haus lenyap seketika. Sederhana tapi mempunyai kekhasan sendiri.
Es Dawet Pak Cip cuma seharga 2.500 per gelas! Buka mulai dari pukul 8 pagi sampai 3 sore ( selama persediaan masih ada ).
———-
Es yang satu ini punya nama yang sedikit serem meski rasanya jauh dari kata serem. Jangan teriak dulu ya… namanya adalah Es Potjong ( baca : POCONG ). Terletak di citywalk Slamet Riyadi ( antara Taman Sriwedari dan Stadion Sriwedari ) membuat tempat ini mudah disambangi oleh pengunjung. Kombinasi yang tidak biasa dengan menggunakan bahan dasar jenang sumsum membuat Es Potjong terasa unik di dalam mulut. Jenang sumsum diguyur dengan syrup merah, gula cair dan es serut, ditambah potongan mochi dan topping pilihan pembeli ( nata de coco / jelly / pisang / stroberi / oreo / coco crunch ), serta siraman susu kental manis.
Hmm… Serasa oase di padang gurun deh…
Marketing lewat medsoc terutama Twitter @espotjongsolo gencar dilakukan oleh Es Potjong. Jangan heran jika di siang hari tempat ini selalu dipenuhi oleh anak muda terutama pelajar. Seenak apa sensasi Es Potjong? Silakan buktikan sendiri, kawan! ;-)
Harga bersahabat ala anak sekolah mulai dari 4.000 – 6.000 rupiah. Jam buka mulai pukul 10 pagi sampai 5 sore.
———-
Menghabiskan malam di kota Solo kurang lengkap kalau belum seruput susu Shi Jack. Susu Shi Jack merupakan warung susu yang menginspirasi berdirinya warung-warung susu lain di Solo. Variasi rasa yang ditawarkan beragam mulai dari susu murni dicampur dengan syrup, coklat, madu, telur, dan campuran lain sesuai permintaan pembeli. Jangan tertawa terbahak-bahak apabila kita memesan Es Susu Syrup tapi pelayan teriak ke bartender “Susu TANTE SUSI satu!”. Haha… TANTE SUSI adalah singkatan dari Susu Syrup Tanpa Telor. Masih ada lagi singkatan nyeleneh seperti SURAMADU ( Susu Rasa Manis Madu ), COLOMADU ( Coklat Telor Manis Madu ), SUPERBOY ( Susu Perah Boyolali ) dan banyak lagi. Harga mulai dari 3.500 sampai 7.000 rupiah.
Jangan kaget apabila melihat bartender susu saling melempar gelas di depan pembeli, mereka hanya sekedar memberi hiburan agar pembeli tidak bosan. Susu Shi Jack yang berpusat di Lojiwetan memiliki banyak cabang, seperti Gading, Kratonan, Kota Barat.
Yuk nyusu di Shi Jack. :-D
Note : Sebenarnya masih ada banyak pilihan warung es/wedang enak lain di Solo, namun beberapa di antaranya tidak memiliki umur yang panjang. Pilihan di atas hanya berdasarkan kelanggengan mereka terhadap dunia kuliner. Mungkin ada yang menganggap es di rumah makan N lebih enak, atau susu di M lebih enak… Semua itu kembali ke selera lidah masing-masing individu. Selamat berwisata kuliner. :-D
Artikel terkait :
– Wisata Kuliner Pasar Gede
– Wisata Kuliner Daging vs Jerohan
– Wisata Kuliner Berkuah
Create a free website or blog at WordPress.com. The Suburbia Theme.
Eh aku belum pernah nyoba tahok lho….jadi malu hahaha
Nambahin satu aaah..,,depot es nini thowong.,lumayan seger menu2-nya :)
Hihihi…. es nini sengaja aku samarkan di Note terselubung ;-)
Es teler KOBAR, gw pikir rasa nya berkobar pedes. Ngak tau nya Kota Barat
Hahaha…nama yang sedikit menjebak ya :-D
TaHok? baru denger nama makanan ini
btw, kata kurirnya paket sudah dikembalikan ke tempatku tp aku juga blom cek ke reception. coba ya dikirim alamat yg jelas hahahaha
Waa berarti betulan langka ya? Kupikir di Glodok atau pecinan di kota besar masih punya kuliner ini.
Paketnya nggak berhasil menemukan alamatku ya? Kmrn juga lupa kasih nomer kontak ke mbak Olive…Hiks
Dulu jaman kecil sering dibawa ayah ke es dawet pak mbolon, masih laris nggak ya ? terus gempol pleret juga bikin kangen ..
Denger nama es dawet pak mbolon jadi inget masa kecil juga hehe… Udah nggak kedengeran gaungnya lagi, mungkin sudah pindah tempat dan aku kurang paham lokasinya yang baru :|
Susu she jack juga mathaapp
Minuman wajib tengah malam di Solo hehehe
wew
Lim, kamu ga sopan toh ya. Jadi nambah semangatnya ini mau ke solo.
Hahaha…makanya cepet booking tiket ke Solo trus wisata kuliner bareng :-D
Ngiler lihat beragam minumannya…
Yuk dicoba satu persatu hehe…
Aaaaaaaaaakkkk… Apa iniiiiiiiiiiiiii? Jadi ngiler… :9 Btw, itu semua diminum dalam sehari Mas? Besok-besoknya radang nggak tuh? :))
Nahh makanya harus stay di Solo lebih dari satu hari biar puas deh icip-icip semuanya hehe… :-D
menu minuman hangatnya ada g brow????????
Solo cenderung suka minuman dingin mengingat cuaca di siang hari panas, minuman panas bisa dijumpai di warung susu Shi Jack dan wedang ronde saat malam hari saja ;-)
oh kembang tahu toh, aku juga pernah bikin sendiri…
bukan dari ampas tahu mas, tp dr air perasan kedelai/ susu kedelai yg di kasih gdl sampe jd sol….
Yap sama dengan kembang tahu :-)
keliatan seger semua ini esnya slurrrp~~ :p
Yuk kulineran di Solo, kakak … hehehe
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai kuliner, menurut saya kuliner merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masak-memasak dan berkaitan dengan suatu pola hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena menyangkut salah satu kebutuhan manusia, yaitu pangan.
Terima kasih sudah berkunjung di mari… Semoga bisa sempetin kulineran di Solo juga :-D
Es Masuk .. cukup layak untuk diulas juga..