Taman Nasional Baluran itu indah banget kawan, selain punya alam bawah laut yang mempesona di Pantai Bama juga punya hutan belantara yang memiliki banyak satwa liar di savana nya. TN Baluran memiliki dua savana, yaitu Savana Bama dan Savana Bekol. Savana Bama terletak tidak jauh dari pantai Bama, sedangkan Savana Bekol berjarak 3 km dari pantai atau kurang lebih 12 km dari gerbang masuk taman nasional. Savana Bekol memiliki fasilitas penginapan dan kantin seperti pantai Bama, kalau suka kehidupan laut dan ingin bergosong ria bisa bermalam di Pantai Bama, jika ingin melihat kehidupan satwa liar di Baluran bermalamlah di Savana Bekol.
Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson kawasan TN Baluran beriklim kering tipe F dengan temperatur berkisar antara 27,2ºC-30,9º C, kelembaban udara 77 %, kecepatan angin 7 nots dan arah angin sangat dipengaruhi oleh arus angin tenggara yang kuat.
Musim hujan pada bulan November-April, sedangkan musim kemarau pada bulan April-Oktober dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember-Januari. Namun secara faktual, perkiraan tersebut sering berubah sesuai dengan kondisi global yang mempengaruhi. ( disadur dari http://www.balurannationalpark.web.id )
Bulan October lalu kondisi hutan musim di Savana Bekol kering akibat kemarau panjang, sepanjang mata memandang hanya terlihat hamparan rumput kering dan pohon-pohon yang sudah gugur semua daunnya. Saya dan kawan lain menyempatkan diri berjalan dari pantai menuju savana, eh ralat…sewa sepeda motor penduduk setempat yang dikenai harga sewa 30.000 dink ^^.
Total sepeda motor yang bisa kami sewa hanya 3 buah saja padahal kami berjumlah 8 orang dan (dengan terpaksa) Mas Yusuf memutuskan tidak ikut, sehingga dibagi seperti ini Ruli dengan Mumun , Ilham dengan Vira, terakhir Werdha, saya dan Diyan satu motor jadi satu alias bertiga. Jalanan dari pantai menuju savana Bekol yang rusak parah dan batu besar dimana-mana bikin pantat loncat-loncat kegirangan dari jok sepeda motor, seru sih seru tapi tegang juga mikir kalau ban sepeda motor kenapa-kenapa di tengah jalan sepi tanpa sinyal handphone mau minta tolong sama siapa coba? Untunglah sepanjang perjalanan lancar, malah kami sempat berhenti sebentar untuk mengambil gambar kerbau dan beberapa rusa yang terlihat dari pinggir jalan.
Tujuan utama setelah sampai di pesanggrahan Bekol, kami langsung memarkir sepeda motor yang sudah berjuang sekuat tenaga sepanjang jalan. Setelah mengatur nafas akibat tegang di jalan dan meregangkan otot pantat, kami langsung berpencar mencari spot pas untuk foto yang tentunya untuk dishare ke kawan lain *wink. Tak jauh dari homestay Bekol terdapat sebuah gardu pandang yang anak tangganya lumayan menguras tenaga, tapi sesampainya diatas WOW banget pemandangannya. Pemandangan Gunung Baluran yang berdiri gagah di tengah-tengah taman nasional, hamparan savana berwarna kecoklatan, angin sejuk yang berhembus kencang, sesekali terlihat elang terbang dengan gagahnya di udara, ahh rasanya tidak mau meninggalkan tempat ini cepat-cepat….
Bila tidak ingin berjalan jauh dari pantai Bama dan ingin berburu satwa liar bisa menggunakan jasa guide TN Baluran untuk membantu melihat rusa atau satwa lain. Pagi terakhir di Baluran, saya, Mumun, Vira, Diyan dan Werdha memakai jasa guide dengan membayar 75.000 untuk berburu gambar satwa liar di jalur trekking Bama-Kalitopo (700 meter). Seperempat jam berjalan kami masih belum menemukan seekor binatang sama sekali, hanya menemukan jejak kaki dan poop rusa. Tiba-tiba jari telunjuk pak guide menunjuk ke arah semak-semak kering ditengah hutan, dan terlihatlah gerombolan rusa yang sedang mencari makan. Rusa liar…bukan rusa kebun binatang, kawan… Rusa-rusa terlihat berlarian kecil saat mendengar langkah kami yang semakin mendekati mereka, mereka peka terhadap suara berisik sehingga kami harus berjalan pelan untuk bisa melihat lebih dekat. Hampir satu jam kami berjalan di tengah teriknya sinar matahari yang menyengat kulit namun burung merak yang kami incar lama tidak menampakkan bulunya sama sekali :(. ( Note: Beruntungnya, burung merak akhirnya kami temui di pos Bekol saat perjalanan pulang #senyummanis )
Mobil jemputan yang kami rental sudah siap mengantar kami semua kembali ke jalan keluar Taman nasional Baluran. Rasanya moment indah selama disini tidak mungkin bisa saya lupakan, brunch gagal gara-gara dicuri monyet unyu, bermalam di tenda di pinggir pantai, tenda diseruduk banteng tengah malam, game Jermal yang bikin gemes di api unggun, rusa cantik yang saya lihat di Kalitopo, merak yang akhirnya saya temui di Bekol, sayangnya kami harus pulang ke rumah masing-masing sehingga momen indah tersebut cukup sampai disitu saja. Suasana di mobil terlihat hening, tidak banyak suara canda seperti di awal perjalanan, capekkah, sedihkah, bahagiakah atau pikiran lain yang terbersit di pikiran masing-masing. Untuk mengenang moment di hari terakhir, kami sepakat untuk berhenti sejenak di savana Bekol untuk mengambil gambar rame-rame. Jepret….
Say THANK YOU for unforgettable moments, si kriwil Mumun kembarannya “JoyTobing” Vira (duo Indohoy), si kalem Diyan, si jangkung Werdha, si misterius Ilham, Ruli yang berbadan paling subur, dan tentu saja mas Yusuf yang baik hati…. #SalamJermal
I seriously love your site.. Very nice colors & theme. Did you develop this website yourself? Please reply back as I’m attempting to create my own personal blog and would love to learn where you got this from or what the theme is named. Thanks!
wah, ke baluran bulan-bulan desember gini recomended gak ya?
Musim pancaroba begini banyak ular berkeliaran biasanya. Aman perginya lewat bulan April :)
woo, saya pengen banget ke situ. beneran ya kalo desember gini banyak ular yang berkeliaran?
Mas guide nya info seperti itu, resikonya kalau mau trekking tidak semua tempat aman dilalui :)
Bisa cek di http://balurannationalpark.web.id/ untuk lebih updatenya.
kesini pas musim kemarau, widddiiiihhhh… pemandangannya ajib! Udah berasa di afrika! Coba deh pas siang bolong, matahari lagi terik”nya, rebahan di menara pandang. Hmmm… Bener” bikin nagih! :D
Cuma kelemahan saat berkunjung di musim kemarau berkepanjangan jadi tidak bisa lihat area “Green” yang hijau sepanjang tahun, kawan :(
Menara Pandang jadi spot paling asyik di Baluran, angin semilir bikin makin betah diatas berjam-jam hehe…
Baluran… udah 4 kali mimpi ke Baluran terus. kenyataannya belum kesampean terus :(
Jadi tunggu apa lagi? :)
Nabung dan simpan cuti buat tahun depan dulu hehe
pesan dari baluran lewat mimpi kali ya…
insyallah deh mumpung lg nyusun skripsweet jd agak nyantai hihi