Jejak BOcahiLANG

Life is like the surf, so give yourself away like the sea

Menaklukkan Gunung IJEN !

Alarm handphone kami bunyi satu-persatu, tapi tidak ada yang menggubris bunyi setengah berisik tersebut. Jam handphone menunjukkan pukul 01.30 dini hari (19/10) yang artinya kami hanya tidur beberapa jam saja setelah menempuh perjalanan jauh menuju Blawan (Bondowoso) ditambah kongkow hingga larut malam di pinggir kolam renang air hangatnya Catimor homestay. Udara dingin area perkebunan kopi Blawan ini bener-bener bikin mata tambah lengket…

Tapi mau tidak mau mata ini harus dipaksa melek karena pukul 02.00 nanti kami bersembilan dijemput oleh mobil yang akan mengantar kami menuju ke Pos Paltidung. Kalau di Gunung Bromo uji adrenalinenya saat mobil jeep melewati hamparan gurun pasir, lain cerita di Gunung Ijen yang uji adrenalinenya justru saat mobil keluar dari homestay. Perjalanan satu jam melewati kondisi jalan rusak dan tidak rata ini hanya menggunakan mobil L300 yang dipakai saat kami berangkat dari Bondowoso menuju Blawan kemarin benar-benar terasa seperti berjam-jam. Sport jantung saat mobil melewati jalan tanjakan di jalan yang tidak beraspal, belok di tikungan penuh batu kerikil tajam, jalanan sepi tidak ada pos tambal ban yang buka #ehh. Tapi untunglah perjalanan lancar dan tiba tepat seperti perkiraan waktu berkat keahlian bapak pengemudi L300 kami :).

cuma 3km saja, tapi menanjak :)

Pos Paltidung merupakan pos pendaftaran sekaligus rest point untuk trekking menaiki Gunung Ijen. Cukup membayar retribusi sebesar 5.000 rupiah per orang saat mendaftar di pos yang terletak di ketinggian 1850 m/dpl. Dari sini pendaki hanya berjalan kaki sejauh 3km menuju Gunung Ijen yang terletak di ketinggian kurang lebih 2386 m/dpl. Tertulis hanya 3km, tapi jalanan gelap gulita, menanjak dan berdebu membuat jalan terasa sangat panjang.
Tak terasa satu jam kurang berjalan kaki sampailah ke sebuah pondok yang tertulis ‘PT CANDI NGRIMBI’.

Pondok ini disebut sebagai Pondok Bunder yang berada di ketinggian 2214m/dpl, artinya perjalanan menuju puncak Gunung Ijen tinggal sedikit lagi. Huray… Kami yang semula naik ramai-ramai bersembilan, hanya tiga orang saja termasuk saya yang berhasil mencapai pondok ini lebih dahulu. Pondok ini tidak memberikan petunjuk arah yang jelas menuju puncak, sehingga membuat takut untuk meneruskan perjalanan.

Nekad jalan sik oke saja, tapi kalau nyasar di tengah hutan gimana? Samar-samar di tengah kegelapan pondok, kami melihat sorot sinar headlamp seorang bapak setengah baya yang ternyata salah seorang penambang belerang di Kawah Ijen. Bapak tersebut dengan baik hati memberitahu arah jalan menuju puncak dan menyuruh kami mengikuti langkahnya agar tidak tersesat.

sunrise Kawah Ijen

sunrise Kawah Ijen

Sampai di puncak pukul 04.30, langit sudah tidak gelap lagi karena matahari hampir terbit. Meski terlambat menyaksikan api biru yang tersohor di Kawah Ijen karena kurang awal berangkatnya, saya sudah merasa puas karena bisa melihat lukisan langit yang indah…gradasi warna biru-ungu-kuning menghiasi langit Kawah Ijen. Alam ciptaan-Nya memang terlalu indah untuk dilewatkan.

to be continued…

Long Road

post timbang

view dari jalan turun Kawah Ijen

view dari jalan turun Kawah Ijen

sampah yang masih tersebar di sepanjang jalan…

Note : Masih sangat disayangkan sekali saat sepanjang jalan menuruni gunung banyak terlihat sampah berserakan dimana-mana. Mulai dari plastik pembungkus roti, bungkus plastik permen, botol air mineral, bahkan sterofoam mie instant!! Hey…come on… Bahan apapun yang terbuat dari plastik tidak bisa hancur dalam waktu cepat, butuh waktu bertahun-tahun agar bisa diterima oleh tanah. Apakah mau serakan sampah tersebut terus menghiasi alam indah ciptaan-Nya sampai anak cucu kita?
Kesadaran timbul dari diri sendiri, bukan menghakimi orang lain.
Memunggut sampah kemudian meletakkannya di tong sampah yang tersedia SATU SAJA cukup untuk membuat PERUBAHAN BESAR lho.

 

Artikel terkait:
– Ora Ijen Nyang IJEN ( part 1 )
– Kisah Pilu di tengah Keindahan Ijen
– Africa van Java ( part 3 )
– Games Gemes vs Pantai Bama ( part 4 )
– Unforgettable Moment – Savana Bekol ( part 5 )

About these ads

10 comments on “Menaklukkan Gunung IJEN !

  1. Maharanie
    October 25, 2012

    Like thissssssss Lauseeeeeeee

    • Halim Santoso
      October 25, 2012

      Thank you…. ^^

  2. fahmianhar
    October 29, 2012

    Pengen bisa kesini juga, liat api biru nya pas malam hari

    • Halim Santoso
      October 29, 2012

      Berangkat tengah malam lebih baik agar bisa lihat si api biru.
      Kalo mau kesana, boleh deh ajak-ajak aku hahaha….

  3. Sephty Ani Planitawati
    October 31, 2012

    good3x… nice story n advanture

  4. kawah ijen bromo travel itinerary
    November 17, 2012

    Very great post. I simply stumbled upon your weblog and wished to mention that I’ve really enjoyed surfing around your blog posts. After all I will be subscribing for your feed and I am hoping you write once more soon!

    • Halim Santoso
      November 19, 2012

      Thank you very much for your visiting in my blog :)

  5. Rifqy Faiza Rahman
    November 17, 2014

    Kak halim, setahu saya yang foto bercaption “Gunung Raung dari kejauhan” itu bukan gunung raung, gunung raung itu kalderanya lebar, dan kalau terlihat sagat dekat dengan ijen itu berarti gunung merapi sama gunung meranti. Gunung Raung bisa terlihat cukup jelas kalderanya yang lebar ketika berjalan pulang dari kawah ijen ke arah pos bunder :)

    • Halim Santoso
      November 17, 2014

      Ahh begitu… baiklah saya ralat hehehe. Brarti itu Gunung Merapi atau Gunung Meranti? :-D

      • Rifqy Faiza Rahman
        November 18, 2014

        Kalau kita jalan balik dari kawah ijen, di sebelah serong kiri itu Gunung Meranti, 0 derajat kejauhan di depan itu Gunung Raung :D

Leave a Reply to Maharanie Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s

Destinations

Archives

Join 1,656 other followers

No COPY / SAVE AS without permission please…

All texts and photos (c) Halim Santoso. Please respect by not using them without written permission.
Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 1,656 other followers

Build a website with WordPress.com
%d bloggers like this: