Kota George Town identik dengan kota tuanya Penang. Seperti halnya di Indonesia saat kita berkunjung di kota tua Jakarta ataupun kawasan kota tua di kota Semarang. Bedanya di Indonesia kawasan kota tua tidak terlihat aktif, terlihat banyak bangunan tua yang terbengkalai dan tidak terawat. Sedangkan di George Town lain ceritanya, semua bangunan tua disini terlihat hidup, hampir semua bangunan dirawat dan digunakan sebagai tempat tinggal, tempat bisnis maupun hanya sebagai museum. Saat berlibur di Pulau Penang seolah-olah saya dibawa melihat aktifitas warga yang seakan tidak berubah seiring perkembangan jaman. Maka jangan heran apabila UNESCO menobatkan kota George Town ini sebagai salah satu World Heritage City.
Setiap kaki melangkah di lebuh lebuh George Town tangan terasa gatal untuk segera mungkin memencet tombol kamera. Arsitektur bangunan tua di sini terlihat unik, tidak terlihat monoton. Saat melangkah di kawasan Lebuh Chulia terlihat banyak bangunan yang identik dengan Chinatown, termasuk saat menerobos masuk Lorong di kawasan Love Lane. Lain halnya saat melangkah diantara Lebuh King dan Lebuh Queen terlihat banyak kuil bersembahyang Hindu yang menandakan disana banyak bermukim etnis India. Atau mau melangkah di Lebuh Buckingham dimana terdapat masjid tua dan terkenal di Penang, yaitu Masjid Kapitan Keling.
Masih bertanya-tanya apa arti kata ‘Lebuh’ ? Lebuh berarti jalan, sedangkan arti kata ‘Lorong’ adalah gang.
Lebuh Chulia memiliki banyak hostel murah di sepanjang jalan, selain letaknya yang strategis diantara objek wisata, tempat ini juga surga kuliner di malam hari seperti yang saya ceritakan di Wisata Malam Lebuh Chulia. Pagi hari kawasan tersebut digunakan untuk kawasan bisnis, sehingga tenda-tenda yang saya lihat di malam hari sudah tidak terlihat wujudnya lagi termasuk sampah-sampah pengunjung yang berserakan. Betul-betul salut dengan kesadaran arti kebersihan yang dijaga oleh penduduk setempat.
Tidak jauh dari Love Lane tempat saya menginap, terdapat sebuah pasar tradisional di Lorong Pasar yang banyak dijual jenis buah-buahan dan sayuran segar yang jarang saya temui di pasar tradisional Indonesia, salah satunya buah plum. Di Indonesia buah Plum hanya dijual di supermarket dengan harga selangit, sedangkan disini buah berwarna merah segar itu dihargai sangat murah sampai-sampai saya membeli satu kantong plastik penuh buah Plum :).
Objek lain yang saya kunjungi di kota George Town adalah sebuah masjid yang terletak tidak jauh dari Lorong Pasar. Nama masjid itu adalah Masjid Kapitan Keling. Masjid megah yang didirikan di tahun 1801 ini awal mulanya dibangun untuk etnis India yang beragama muslim. Artitektur bangunannya mengingatkan saya akan gambar Masjid Baiturrahman yang sering saya lihat di majalah.
George Town juga memiliki Little India seperti kota Singapura. Little India tersebut terletak diantara Lebuh King dan Lebuh Queen. Siang sampai malam hari kawasan ini digunakan sebagai tempat bisnis yang banyak menjual kain-kain, emas dan perhiasan lain sampai kelengkapan untuk bersembahyang seperti lilin, dupa ataupun sesaji. Banyak kuil tersebar di sepanjang jalan, tapi ada satu bangunan kuil yang mencolok mata. Bangunan tersebut bernama kuil Sri Mahamariamman.
Tidak dipungkiri kota George Town ini memiliki beragam budaya dan kepercayaan beragama yang beragam. Banyak pula bangunan tua ataupun tempat bersembahyang yang difungsikan sebagai tempat wisata, salah satunya adalah Khoo Kongsi. Dengan membayar 10 RM untuk tiket masuk, saya bisa melihat arsitektur bangunan Khoo Kongsi yang sangat indah. Awal mulanya bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk menghormati leluhur klan Khoo yang sudah meninggal. Seiiring dengan waktu bangunan milik klan (suku) Khoo yang mengalami beberapa kali renovasi ini difungsikan sebagai museum. Di dalam bangunan yang megah ini terdapat perabot rumah yang memang sengaja dipertunjukkan, penataan ruang yang sebagian dibuat seperti jaman dahulu kala, serta tempat sembahyang leluhur Khoo yang dipenuhi ukiran di altar mejanya. The Heritage Jewel of Penang itu yang saya baca di brosur Khoo Kongsi, tanda tempat ini mengukuhkan sebagai salah satu tempat wajib yang harus dikunjungi di George Town.
to be continued…
bagus old town-nya!….banyak yang bilang kalo makanan di Penang enak2 ya? Pengen wisata kuliner ke Penang dech :)
Enak banget + tidak bikin eneg…Dan menurutku makanan paling enak se-Asia Tenggara hanyalah ada di Penang :D
Banyak kuliner yg oke dicobain di little india, salahduanya teh halia dan gorengan khas india (sambosa, onion ball, dll). Nyaamm jd kangen Penang :(
Kuliner Penang nggak eneg kaya di Kuala Lumpur, kuliner peranakan yang nggak beda jauj dengan kuliner di Indonesia :-)
Terima Kasih atas informasinya :)
penang mantaaaaaaappppp kulinernya, orangnya ramah ramah