Kenapa cuti kerja hanya 12 hari saja? Itu yang bikin suasana liburan jadi tidak leluasa, termasuk suasana berlibur keliling Asia Tenggara bulan Maret tahun lalu yang saya alami.
Saya hanya mengalokasikan waktu 2 hari 1 malam saja untuk keliling di negeri Singapore. Sehingga setelah setengah hari keliling sedikit tempat di Singapore dan kena sial di malam hari sepulang dari Clarke Quay di artikel sebelumnya, di hari berikutnya saya dan kawan lain memiliki rencana untuk bermain seharian di Universal Studio. Tiket Universal Studio atau lebih dikenal dengan singkatan USS sudah kami beli sebulan sebelum keberangkatan dengan harga SGD 72 (harga High Season, karena bertepatan dengan libur sekolah Singapore pada bulan Maret). Rencana tinggal rencana, kenyataan saat hari-H, kami tidak bisa menikmati permainan USS seharian penuh. Para ibu dan beberapa kawan sibuk belanja oleh-oleh di Chinatown, sedangkan saya dan seorang teman berburu tiket bus untuk malam hari menuju Kuala Lumpur.
Pukul 12 siang, kami tiba di arena bermain yang terletak di sebelah komplek Resort World Sentosa, Pulau Sentosa. USS ini menempati hampir seperempat pulau, sehingga butuh tenaga extra untuk menjelajahi semua permainan yang ada. USS terdiri dari 7 kompleks saat itu, yaitu komplek Hollywood yang terletak setelah pintu gerbang masuk, kemudian Madagaskar yang kebetulan waktu saya berkunjung masih belum beroperasi, Far Far Away tempat bermain untuk Shrek mania, The Lost World yang diinspirasi dari film Jurassic Park serta arena Water World, atraksi yang diilhami dari film berjudul sama dengan bintang Kevin Costner, kemudian ada Ancient Egypt yang dibuat seperti setting film The Mummy yang dibintangi Brendan Fraser, ada juga komplek bernama Sci-Fi City yang terdapat atraksi rollercoaster ‘gila’ Battlestar Galactica, dan penutup sebelum keluar USS terdapat komplek New York.
Pengalaman menarik saya alami saat berada di atraksi Shrek 4-D Adventure dimana saya merasa ndeso sekali melihat kecanggihan teknologi. Masuk di ruang utama, kami dibagi satu-persatu kacamata hitam semacam kacamata 3 dimensi di bioskop 3-D. Setting ruangan yang apik, duduk di kursi empuk layaknya nonton bioskop di gedung mahal membawa kami mengikuti kisah perjalanan Shrek dikejar seekor naga, dan petualangan seru lainnya yang kami rasakan di kursi sensor goyang atau apalah istilahnya. Kursi sensor ini membuat badan bergerak mengikuti gerakan tokoh utama yang diperlihatkan di layar bioskop besar 3 dimensi. Nah..apa beda film 3-D dan 4-D? 4-D lebih menonjolkan efek alami seperti yang kami rasakan di kursi sensor tadi ditambah efek seru lain. Di tengah film ada adegan dimana Donkey bersin persis di muka Shrek, dan crooottt…ingus Donkey membasahi muka saya. Yaiks…. Segera saya seka air yang tiba-tiba menciprati muka tadi, dan ternyata itu bukan ingus beneran (ya iya lah…), hanya air biasa yang disemprotkan dari …. ( coba sendiri dan tebak dari mana air tersebut keluar yah :-D ).
Permainan menarik lain ada di Revenge of The Mummy yang terletak di komplek Ancient Egypt. Aturan permainan ini adalah dilarang membawa tas ransel, dompet, handphone atau barang besar dan sejenisnya di dalam ruangan, sehingga mau tidak mau saya dan teman saya menyewa loker. Ada kejadian unik saat berada di ruang loker. Tiba-tiba kami dihampiri oleh sekelompok cewek meminta kami uang receh. Loh? Buat apa? Masa sih di USS ada tukang palak? Setelah memberi mereka uang receh 2 SGD, mereka segera membuka loker mereka, mengambil tas tangan mereka dan mengembalikan uang receh yang awalnya mereka masukkan di lubang pintu loker. Oh…rupanya lemari loker mereka terkena denda gara-gara waktu sewa lokernya melebihi batas, sehingga mereka harus membayar denda sebesar 2 SGD ke lubang koin di pintu agar loker bisa dibuka. Nah, akibat melihat kejadian tersebut kami segera mengambil receh dari dompet sebelum semua tas kami masukkan ke loker yang terkunci secara digital.
Di depan atraksi tertulis waktu antrian rata-rata selama 1 jam, tapi kenyataannya saat tiba di kereta permainan, kami hanya menghabiskan waktu 30 menit lebih untuk mengantre. Kagum sekali dengan sistem disiplin yang diterapkan dan berandai-andai Indonesia bisa memiliki sistem seperti ini untuk diterapkan di DUFAN-Ancol, Jakarta.
Tidak semua permainan saya masuki, tapi merasa senang akhirnya bisa menginjakkan kaki di arena bermain outdoor terbesar se-Asia Tenggara ini. Sore hari kami bergegas kembali ke apartemen untuk mengambil tas backpack yang kami titipkan disana. Setelah check out dari apartemen, kami segera menuju kawasan Farrer Park dimana terdapat pangkalan bus untuk menuju ke kota berikutnya di malam hari.
Pukul 22.00 bus STARMART membawa kami menuju negeri sebelah, yaitu Malaysia tepatnya menuju kota Kuala Lumpur. Bus antar negara seharga 30 SGD ini mewah sekali, dengan kursi besar layaknya tempat duduk bussiness class di pesawat terbang ditambah fasilitas massage chair di beberapa kursi. Empat puluh lima menit kemudian, bus berhenti di perbatasan Singapore-Malaysia dan kami diharuskan turun membawa paspor untuk menghadap petugas imigrasi. Wajah petugas imigrasi yang ramah sempat menanyakan ke saya apa alasan pergi ke Singapore yang cuma satu malam, dan saya jawab dengan santai “Because i just want to see Universal Studio.” dan dicap-lah lembar paspor saya tanda sudah keluar dari negara tersebut. Selang 5 menit kemudian setelah bus melewati jembatan panjang yang menghubungkan pulau Singapore dengan Malaysia, bus kembali berhenti dan kali ini sopir bus menyuruh kami membawa semua tas yang kami bawa. (Saya sempat survey di internet, bahwa di perbatasan masuk Malaysia kita harus bergegas keluar dari bus dan setelah mendapat cap masuk ke negara tersebut diharuskan sesegera mungkin masuk kembali ke bus, bila tidak cepat-cepat kita bisa ditinggal bus tersebut) . Dari keterangan tersebut, saya menasehati ke kawan lain agar memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.
Ternyata mitos tidak jelas itu salah total! Setelah mendapat cap masuk di paspor masing-masing, beberapa dari kami yang sudah kebelet kencing di awal perjalanan dengan lari terbirit-birit segera masuk ke toilet yang terdapat di imigrasi. Setelah selesai semua, kami berlari kencang masuk ke dalam bus karena takut ditinggal seperti keterangan yang kami baca di internet, dan didapati pak sopir dengan santai mulai menghidupkan mesin sambil menunggu penumpang lain di belakang kami yang ternyata juga pergi ke toilet. Setelah 5 menit menunggu, barulah tancap gas melanjutkan perjalanan.
Pandang kanan kiri, lalu kami tertawa cekikikan di kursi merenungkan perbuatan grusak-grusuk kami semua.
to be continued…
Note: Sebenarnya banyak sekali cerita menarik di setiap permainan di Universal Studio Singapore yang tidak bisa saya ceritakan satu-persatu, karena saya bukan sales USS :p. Untuk lebih mengetahui permainan baru ataupun beli tiket masuk secara online, bisa masuk ke web ini: Universal Studio Singapore (silakan di-klik).
Hi, salam kenal.. seru bgts ceritanya.. mw tw dong cara nyebrang ke malaysia via singapore? by bus? beli dimana yah?.. via johor kah? thx
Salam kenal juga :)
Waktu itu saya menggunakan bus StarMart(merupakan perusahaan bus yang memiliki kerjasama dengan AirAsia) dari Singapore menuju KL dengan harga 30SGD yang bisa dibeli lewat travel agent. Tapi untuk schedulenya mungkin bisa di cek di http://www.singaporemalaysiabus.com , kalau update harga tergantung agent masing-masing. Selamat browsing dan berlibur ^^
Ada bbrp pilihan untuk nyebrang singapore-malaysia :)
Kita juga bisa naik bus di Golden Miles dekat stasiun MRT Bugis Street Singapore. Tahun kemarin kalau gak salah tarifnya masih SGD 26
Ada lagi pilihan yg lebih murah yaitu via Johor, totalnya gak sampai Rp 100rb (thn 2013 kmrn) sdh sampai di terminal Puduraya KL.
Cuma yaa agak rempong dikit karena hrs pindah bus di terminal Larkin Johor Bahru.
Bus nya jg ada di bbrp tempat, selain di Bugis juga ada di Kranji dan Lavender dgn tarif sgd 2.4 – 2.5. Lama perjalanan hanya 30mnt.
Turun di term Larkin Johor Bahru untuk beli tiket bus ke-2 seharga MYR 24 yg akan membawa kita ke term Puduraya KL dlm wkt sekitar 4,5-5jam. itupun gak ngebut loh.. hehee
aku jg ga puas kmrn main di uss. pdhl udh dr pagi..ttp aja ga smua wahana bisa dinaikin. yg lbh kecewa, battlestargalactica yg memang udh jd tujuan utama knpa aku ke USS, TUTUP! Sebeeelllll…-__-
Sepertinya memang hrs balik lg ke USS ;)