Banyak makanan enak di Makassar, karena keterbatasan waktu saya hanya bisa mencicipi sedikit sajian kuliner khas Makassar.
Berikut kuliner khas yang saya temui di kota Makassar beserta ceritanya. :-)
1. Nyummy food persembahan “nenek Kayangan”
Makanan ini saya cicipi waktu menjelajahi sebuah pulau kecil yang berjarak kurang lebih 1 km dari pelabuhan penyeberangan di Makassar. Nama pulau tersebut adalah Pulau Kayangan. Saat selesai bermain air, tiba-tiba seorang nenek menghampiri saya yang sedang duduk sendirian di bangku pinggir pantai.
“Dik, sudah makan belum?” kata nenek itu, dan saya jawab dengan lugunya “Belum…”, sambil memasukkan kembali bungkusan roti ke dalam tas.
Kata orang tua jaman dulu, menolak rejeki itu tidak baik, jadilah saya menerima rejeki dadakan ini :). Si nenek langsung mengeluarkan makanan yang sedari tadi tersisa banyak di rantangnya. Dia duduk sendirian selagi anak dan cucu-cucunya bermain air di pantai. Kesan pertama melihat makanan yang disajikan hanya ada perasaan ragu melihat bentuk luar sajian tersebut. Setelah dimasukkan ke dalam mulut rasanya asing sekali (maklum lidahnya orang Jawa), tapi kok enak ya. Ada tiga macam menu yang dikeluarkan oleh nenek baik hati ini, yang pertama serupa dengan lontong, tapi memiliki rasa gurih di lidah. Kemudian ada ikan yang sudah dibakar kemudian diberi bumbu pedas, sehingga terasa cocok dimakan dengan lontong gurih tadi. Yang terakhir ada semacam daging yang sudah ditumbuk kasar dicampur dengan parutan kelapa. Selagi bingung mencari tahu cara mencampur tiga macam menu tadi, si nenek menawarkan sup ayam untuk saya. Jujur merasa sungkan sekaligus bersyukur dengan kebaikan orang yang tidak dikenal mau merawat perut saya yang sedang keroncongan. Terima kasih nenek dari Kayangan. ;-)
_____
2. Pisang EPE
Pisang Epe merupakan hidangan pembuka yang populer di kota Makassar. Hampir seantero Indonesia berlomba meniru cara membuat pisang Epe Makassar. Tapi alangkah lebih nikmat bila dimakan di kota asalnya kan? Gerobak pisang ape banyak ditemui di pinggir Pantai Losari saat sore hari.
Sebenarnya apa itu pisang epe? Merupakan pisang kepok yang mengkal ( baca : pisang tua, sehingga daging buahnya terasa keras) diolah dengan cara dibakar dan ditipiskan, kemudian diberi kuah berupa kuah gula merah yang diberi potongan-potongan kecil buah nangka. Pisang kepok yang keras dipadukan dengan rasa manis dari kuah gula merah ditambah parutan keju cheddar sungguh merupakan kuliner yang wajib dinikmati selagi di Makassar. Selain membuat kenyang, juga membuat sunset di Pantai Losari menjadi lebih romantis.
_____
3. Chicken Porridge Chinatown
Menemukan makanan ini secara tidak sengaja saat berjalan-jalan di sekitar losmen tempat saya menginap di Makassar. Terletak di salah satu rumah kuno peninggalan Tionghoa jaman dulu di kawasan pecinan Makassar ( Jampea ). Dari rupa luarnya seperti bubur ayam pada umumnya, cara memasak yang tidak biasa membuat menu ini jadi terasa istimewa. Selagi bubur dipanaskan, penjual dengan gesit menuangkan sebutir telur ayam kampung ke dalam bubur, telur tersebut direbus setengah matang, kemudian diangkat dari panci dan dihidangkan di atas mangkok. Saat saya mengaduk bubur yang sudah disajikan, kuning telur akan pecah dan menyebar ke seluruh lapisan bubur. Rasa bubur menjadi terasa ‘sehat’ di pagi hari karena kandungan kuning telur setengah matang tadi. Hmmm nyummy…
_____
4. Coto Makassar
Coto Makassar merupakan salah satu kuliner paling terkenal di kota Makassar selain Sup Konro. Coto Makassar banyak dijual di pinggir jalan, layaknya soto ayam atau bakso di Jawa. Coto ( bukan soto) berkuah lebih kental dibandingan soto di Jawa, bahkan saking kentalnya, baju yang terkena percikan kuah tidak bisa hilang nodanya meski sudah dicuci berkali-kali, serasa membawa coto di baju.
Lagi lagi saya merasa sedikit bingung dengan cara makan ala Sulawesi, yaitu tersedianya ketupat di setiap meja makan. Ketupat atau lontong ibarat nasi putih di sini. Ketupat dipotong dengan sendok bebek sesuai selera, kemudian dicelupkan ke kuah coto yang masih panas… Maknyoss kalau makan selagi masih mendidih, maknyuss kalo Pak Bondan yang bilang… :-)
_____
5. ES TELER “YES”
Dari gambar diatas sudah membuat ngiler belum? Kalau belum, saya ceritakan sedikit isi dari Es Teler YES yang terletak di Jl. Patimura 43b, Makassar ini. Es ini memiliki banyak lapisan yang terlihat sangat menggiurkan saat tiba di meja saya, dari bawah terlihat warna merah, kuning, putih, kemudian kuning emas. Saya aduk dari bawah, terlihat buah pepaya yang dipotong dadu, kemudian buah nangka, lalu ada nata de coco yang bercampur dengan cincau, masih ada lagi yang melepaskan dahaga seperti potongan agar-agar, delima, dan buah alpukat.
Eits, belum selesai…masih ada parutan kelapa muda di tengahnya, dan sedikit suwiran buah durian. Lapisan langit ke tujuh terdapat serutan es balok dan siraman madu. Madu ini setelah bercampur es yang dingin menjadi seperti butiran-butiran yang terasa segar didalam mulut. Murah, enak, bergizi, pas sekali menutup hidangan kuliner di Makassar.
Selamat makan :-D
dah lama gak makan pisang epek ;)
Pisang epe khas banget, nggak bisa nemu di Jawa pisang mirip rasa dengan yang di Makassar hehe…
Coto Makasar Nusantara yang selalu jadi favorit gw kalo kemakasar
Kekentalan kuah Coto Makassar beda ama soto di pulau Jawa, maknyuss dan bikin ketagihan :-)
jadi lapar mampir kemari, es telernya itu, segarrrrrrr
Terima kasih sudah mampir kawan… :-)