Jejak BOcahiLANG

Life is like the surf, so give yourself away like the sea

Kuliner Asyik Blitar

Singgah di suatu tempat rasanya ada yang kurang kalau belum icip kuliner khas daerah tersebut. Saya sendiri bukan seorang ahli makanan, tapi merasa gregetan jika berkunjung ke sebuah tempat hanya dipenuhi oleh kuliner yang banyak disukai pendatang, tidak lagi menyediakan kuliner daerahnya. Seolah daerah tersebut menyembunyikan identitas aslinya!

Alasan umumnya para penjual takut dagangan nggak laku, padahal bisa dibilang rasa percaya diri mereka telah ditelan oleh mayoritas pendatang. Alangkah baiknya santap kuliner tradisional demi kelangsungan kuliner tradisional serta demi memacu rasa percaya diri si penjual. Betul?

Beberapa waktu lalu saat saya tiba di Kota Blitar malam hari, yang saya cari bukan penginapan melainkan mengenyangkan perut dengan santap kuliner tradisional terlebih dahulu. Tanya sana-sini ada yang merekomendasikan bakso dan soto. Tapi masa sih jauh-jauh datang ke Blitar cuma makan bakso? Ada juga yang menawarkan nasi jagung yang meskipun terdengar ndeso tapi justru punya cita rasa yang unik. Hmm jadi penasaran…

Are you ready?
________

Nasi Pecel Blitar

Nasi Pecel Blitar

Warung Pecel Mbok Bari 6

Warung Pecel Mbok Bari 6

Sepintas Nasi Pecel Blitar terlihat sama dengan nasi pecel yang umum dijumpai di Madiun, tapi entah kenapa lidah lebih cocok dengan racikan bumbu pecel Blitar. Rasa yang tidak terlalu manis dengan kacang yang tidak ditumbuk terlalu lembut menjadi keunggulan bumbu pecel Blitar.

Ada banyak warung yang menjual kuliner kebanggaan warga Blitar ini, salah satunya adalah Warung Mbok Bari yang sudah membuka cabang dimana-mana. Termasuk cabang yang terletak di dekat kompleks makam Bung Karno yang selalu ramai dikunjungi oleh pelanggan dan peziarah dari luar kota.

Tersedia berbagai macam lauk untuk melengkapi sepiring nasi yang sudah dilengkapi dengan daun singkong, taoge, kemangi dan potongan ketimun. Tinggal pilih tempe, tahu, potongan ayam berbumbu, jerohan hingga daging empal. Harganya pun tidak terlalu mahal, mulai dari 6.000 rupiah untuk sepiring nasi pecel dengan tambahan lauk tempe goreng. Murah kan?
________

penjual Soto Bok Ireng

penjual Soto Bok Ireng

Tidak sulit mencari Warung Soto Bok Ireng yang beralamatkan di Jalan Kelud, Blitar dekat perempatan lampu merah Jalan Cokroaminoto. Semula berpikir penamaan “Bok Ireng” berasal dari typo menahun “Mbok Ireng”, ternyata dugaan saya salah. Bok berarti jembatan dalam bahasa Jawa. Dikisahkan persis di sebelah warung terdapat jembatan kecil yang konon di tahun 1900-an dicat warna hitam semenjak warung berdiri. Kini cat hitamnya sudah memudar namun kharisma Soto Bok Ireng masih tetap awet hingga diteruskan generasi kedua yang sudah mulai berjualan sejak tahun 1968.

Soto Bok Ireng

Soto Bok Ireng

Kuah berbumbu diguyur di atas mangkok berisi nasi yang sudah diberi potongan daging sapi dan jerohan seperti usus dan paru. Ikut dibubuhkan sambal dan petis untuk menambah nikmat rasa. Perpaduan kuah menciptakan rasa seperti campuran soto dan rawon saat masuk di mulut. Tidak terasa aneh tapi justru maknyus! Sungguh beda rasa dengan soto Jawa Timur-an pada umumnya. Warung Soto Bok Ireng buka mulai pukul 8 pagi hingga 11 siang dengan harga 7.000 rupiah per mangkok.
________

Termos berwarna merah yang sengaja diletakkan di samping pintu gerbang Museum Bung Karno mengundang rasa penasaran. Saat saya dekati rupanya si bapak menjual es potong yang menawarkan ragam rasa. Benar-benar godaan di siang hari! Slurppp. Es potong ini tidak dibungkus dengan wadah plastik, melainkan dengan kertas yang sudah tercetak nama dan alamat pabriknya. Produk yang ramah lingkungan.

Es Blitar

Es Blitar

Es Blitar menjadi sebutan secara propinsi, kota-kota di Jawa Timur menamainya demikian karena beragam merk bermunculan. Tapi di Blitar sendiri yang terkenal adalah merk Ice Drop yang pabriknya terletak di Jalan Ahmad Yani sebelah barat gedung DPRD Blitar. Tidak sulit mencarinya, seputaran Jalan Ahmad Yani dan alun-alun banyak dijumpai penjual Ice Drop yang masih menggunakan sepeda dengan dua termos merah yang menempel di kanan kiri jok sepedanya.
________

Masih di alun-alun tepatnya di samping Lapas II A Blitar, ada beberapa warung yang menjual minuman segar bernama Es Plered. Banyak yang merekomendasikan minuman serupa di daerah Kebonrojo, namun tak ada salahnya mencicipi plered di alun-alun. Bedanya hanya pewarnaan saja, plered yang terbuat dari tepung beras diberi warna merah muda untuk menarik perhatian. Rasa dari plered sendiri hambar, syrup dan santan yang menguyurnya menjadikan Es Plered ( harga mulai 2.500 rupiah ) cocok dinikmati saat dahaga menyerang.

Es Pleret Blitar

Es Pleret Blitar

Malam hari Kota Blitar cenderung berhawa sejuk, tak ada salahnya juga singgah ke Jalan Lawu dan menghampiri gerobak dengan spanduk bertuliskan STMJ atau Susu Telur Madu Jahe. Puluhan atau mungkin ratusan butir telur kampung tertata rapi di dalam gerobak. Melihat aksi penjual yang meracik campuran susu, telur, madu, dan jahe sungguh menjadi tontonan yang menarik. Minuman penambah stamina ini dibanderol harga 4.000 rupiah.
________

Tak jauh dari Stasiun Blitar, tepatnya di Jalan Veteran saya tidak sengaja menemukan sebuah warung yang menjual Nasi Ampok. Apa itu Nasi Ampok? Butiran jagung yang sudah ditumbuk halus kemudian dibubur padat akan membentuk suatu adonan mirip makanan pokok nasi beras. Nasi jagung inilah yang menjadi pengganti dari nasi beras di beberapa daerah yang masih kekurangan.

Nasi Ampok

Nasi Ampok

warung Nasi Ampok Jl Veteran

warung Nasi Ampok Jl Veteran

Nasi Ampok merupakan campuran dari nasi jagung dengan lauk pauk seperti ikan gereh, sambal goreng isi daun pepaya dan terong, ditambah pelengkap berupa terancam ( parutan kelapa mirip urap ). Harganya pun murah meriah, cuma 4.000 rupiah! Meski terdengar seperti panganan ndeso yang kurang gizi, tapi jangan salah… Justru nasi jagung lebih menyehatkan daripada mengonsumsi nasi beras yang kandungan gulanya lebih tinggi, tak heran sekarang banyak pengidap diabetes mulai melirik nasi jagung sebagai terapi.
_______

Note : Keterbatasan waktu membuat kuliner maknyus di Blitar tidak tereksekusi secara maksimal. Sempat mencicipi sedikit kuliner saja Blitar sudah menunjukkan keasliannya, bukan sebuah kota yang terpengaruh dengan keberadaan pendatang. Sekali lagi dengan menyantap makanan tradisional sama arti kita ikut mempertahankan identitas daerah tersebut. Salam kuliner… ;-)

About these ads

62 comments on “Kuliner Asyik Blitar

  1. mawi wijna
    January 6, 2015

    Es Gempol Pleret itu kupikir hanya ada d Jepara, ternyata ada di Blitar juga

    • Halim Santoso
      January 6, 2015

      Gempol pleret betul asli Jepara. Mungkin banyak yang bawa dari sana dan disebarluaskan :-D
      Rata-rata di Jawa Tengah ( termasuk Solo ) biasanya ditambah gempol, pleret nya juga diberi rasa manis dari gula jawa jadi berasa. Lain dengan yang di Blitar cuma disajiin pleret aja dan nggak dikasih pemanis jadi rasanya hambar hehe

  2. Ryan
    January 6, 2015

    Salam kuliner…. *elus perut*

    • Halim Santoso
      January 6, 2015

      Semoga sudah makan sebelum baca tulisan ini hihihi

      • Ryan
        January 6, 2015

        sudah makan. tapi pas baca jadi lapar lagi. hiks

  3. bukanrastaman
    January 6, 2015

    ah jaid pengen nyoba nasi pecelnya :D

    apakah bisa mngalahkan nasi pecel amdiun kesuakaan saya :P

    • Halim Santoso
      January 6, 2015

      Kalau sudah coba dan membandingkan satu sama lain, ntar saya dicolek tentang hasilnya ya :-D

  4. noe
    January 6, 2015

    Ini nih, udh beberapa hari loh aku ngiler Soto, sepertinya keputusan utk blog walking kesini adalah kesalah besar. :D oaaaaa pingin sotoooo

    • Halim Santoso
      January 6, 2015

      Kalo ngidam parah dan butuh bantuan buat message bang Tiko beliin soto, plis call me hahaha

  5. yayangneville
    January 6, 2015

    Mau nasi ampok, menggungah selera banget😍

    • Halim Santoso
      January 6, 2015

      Sudah pernah icip sebelumnya? Kalau belum, yuk ke Blitar hehe

      • yayangneville
        January 6, 2015

        Belum, tapi ada rencana kesana, semoga kesampaian

      • Halim Santoso
        January 6, 2015

        Asikkk… semoga yang sudah saya tuliskan di sini bisa berguna :-D

  6. Bama
    January 6, 2015

    “Keterbatasan waktu membuat kuliner maknyus di Blitar tidak tereksekusi secara maksimal” –> padahal dari daftar makanan yang disebutin hampir semuanya saya belum pernah denger. Ah jadi gak sabar main ke Solo! :)

    Btw pernah main ke Tegal gak? Dan kalau pernah, udah nyobain salah satu makanan lokal namanya kupat bongkok? Rasa makanan ini kalo bahasa enggresnya ‘acquired taste’, gak semua orang doyan, gak semua orang paham rasanya. :)

    • Halim Santoso
      January 6, 2015

      Hasil gugling ada lebih dari ini jadi masih harus mencari waktu untuk icip semuanya, Bama hahaha. Siap sedia jadi guide kuliner di Solo deh :-D

      Belum pernah ke Tegal nih, seringnya sih nyasar ke Warteg alias Warung Tegal aja :-P
      Dari namanya sudah mengundang penasaran, okay… kupat bongkok tunggu saya di Tegal hehe

  7. Gallant Tsany Abdillah
    January 6, 2015

    hmm kayaknya pecel blitar sama pecel di Babat, Lamongan sama nih :|

    • Halim Santoso
      January 6, 2015

      Sudah pernah coba Nasi Pecel Blitar nya? :-)

      • Gallant Tsany Abdillah
        January 6, 2015

        belom, tapi kalo dari tampilannya kayaknya sama. :D

      • Halim Santoso
        January 6, 2015

        Hihihi kalo jeli, rasa dari bumbu pecel tiap daerah pasti beda satu sama lain. Seperti Solo yang punya bumbu pecel lebih manis karena orang sini suka makan makanan serba manis. Tambahan, orang-orangnya juga manis semua #abaikan :-P

      • Gallant Tsany Abdillah
        January 6, 2015

        nah iya, makanya aku jadi penasaran rasanya sama apa enggak gitu mas :D
        apalagi kalo ngeliat pecelnya kayak gitu aku jadi kangen rumah :(

  8. Danan Wahyu Sumirat
    January 6, 2015

    kayaknya sebelum ngetrip musti diet abis2an nih… biar ngga makin surplus

    • Halim Santoso
      January 6, 2015

      Kalau nggak sempat diet bawa celana longgar aja nggak apa-apa, kak :-D

    • Dian Rustya
      January 10, 2015

      surplus????
      #Ngikik

  9. eviindrawanto
    January 7, 2015

    Banyak ya ternyata kuliner khas Blitar. Mau dong es lilinnya. Kacang hijau ya :)

    • Halim Santoso
      January 7, 2015

      Sebenarnya masih ada pecel dan soto terkenal yang lain, apa daya waktu terbatas hehe.
      Es lilinnya dijual mulai siang, bu… monggo mampir ing Blitar :-P

  10. Caderabdulpacker.com
    January 7, 2015

    pengin nyobain es blitarnya bang hehe,,unik

  11. winnymarch
    January 7, 2015

    blitar salah satu tempat yg buat penasaran loh halim.. u ke makam mantan presiden ri gk?

    • Halim Santoso
      January 7, 2015

      Iya sempat ke makam Bung Karno, untung pergi pas weekday jd sepu dan bisa ambil gambar dari dekat. Tulisannya menyusul hehe

      • winnymarch
        January 8, 2015

        aku tunggu ya tentang makam Ir, Soekarno

  12. Idah Ceris
    January 7, 2015

    Ini malah jdi pingin nasi jaguung!!! :D BTW, jdi keinget es lilin celup cokelat.

    • Halim Santoso
      January 8, 2015

      Es lilin celup coklat!! Terus aku jadi kepingin yang ini hahaha

  13. Sadam
    January 8, 2015

    ice dropnya nagih :*

    • Halim Santoso
      January 8, 2015

      Segerrr apalagi dimakan saat siang hari yang panas *bikin tambah ngiler* hehehe

  14. Gara
    January 8, 2015

    Makanannya murah-murah ya *elus dompet*
    Sepintas nasi jagungnya kayak nasi kuning. Tapi saya lebih favorit sama Soto Bok Ireng itu *penyuka makanan berat*

    • Halim Santoso
      January 8, 2015

      Nggak perlu bayar mahal untuk mencicipi kuliner khas di suatu daerah, yang dijual di warung pinggir jalan malah lebih enak daripada yang di restoran. Harga kaki lima tapi rasa bintang lima deh :-D

      • Gara
        January 8, 2015

        Mungkin karena di restoran itu yang dibeli bukan makanan, tapi merk, Mas :D

  15. Pandu Aji
    January 8, 2015

    wah kurang lengkap gan kalau gak nyoba nasi pecel khas blitar, tahu bumbu di jalan lawu sama di warung prasmanan mak ti yang menyediakan berbagai macam menu khas ndeso :D

    Ini link referensi kalau kuliner di Blitar

    http://www.panduaji.net/2014/02/tempat-makan-favorit-di-blitar.html

    http://www.panduaji.net/2014/05/wisata-kuliner-blitar-warung-mak-ti.html

    • Halim Santoso
      January 9, 2015

      Iyaaaa Mak Ti kelewat icip, padahal udah ngiler bayangin aneka rupa lauknya… Kemarin kebingungan dengan letak warung prasmanan Mak Ti, mungkin lain kali kalau ke Blitar colek sampeyan boleh ya? hehe

      • Pandu Aji
        January 10, 2015

        siap gan, kontak aja kalau mau main ke sana :D. suasananya enak kok :D

  16. yusmei
    January 8, 2015

    Aku gak nyobain makanan ini lim :(

    • Halim Santoso
      January 8, 2015

      Serius? Nggak cobain salah satunya blas? Tandanya kudu balik ke Blitar lagi mbak :D

  17. imalavins
    January 8, 2015

    pingin es blitarnyaaa, seger + nyesss banget kayaknya :D

    • Halim Santoso
      January 9, 2015

      Seger lagi kalau bacanya pas siang hari yang panas hahaha

  18. Matius Teguh Nugroho
    January 9, 2015

    Pecel Blitar emang enak, mas! :D

    Baru tahu tentang Nasi Ampok itu. Betul. Jagung itu mengandung zat karbohidrat kompleks, nggak kayak nasi yang karbohidrat sederhana. Alhasil penyerapannya pun dilakukan bertahap sehingga gula darah tetap stabil. Cmiiw.

    • Halim Santoso
      January 10, 2015

      Penjabaran tentang kandungan jagungnya rinci, jangan-jangan dirimu ahli gizi ya, Nugi? hehe

      • Matius Teguh Nugroho
        January 10, 2015

        Bahahaha. Itu cuma sotoy-sotoyan aja mas :D

  19. Yasir Yafiat
    January 10, 2015

    Bikin ngilerr hihihihihihi

    • Halim Santoso
      January 10, 2015

      Jangan ngiler pas ngetik ya… kasian komputer/ laptop nya hehehe

      • Yasir Yafiat
        January 10, 2015

        Haha.. Sudah di tatakin pakai tisu jadi aman daaah :p

  20. Si Ochoy
    January 10, 2015

    Kalo kamu main ke Depok fix aku ajak kulineran disini 😄😄😄 gantian…

    • Halim Santoso
      January 10, 2015

      Asikk asikk siap nagih… cariin yang khas Depok ya Choy :-D

      • Si Ochoy
        January 10, 2015

        Yang khas jarang bangettt .. Depok itu udah diinvasi sama makanan khas pendatang dan luar daerah, Depok juga cita rasa makanannya ya perpaduan budaya Sunda dan Betawi.. Jadi susah cari yang bener-bener otentik hehe..

      • Halim Santoso
        January 10, 2015

        Perpaduan Sunda dan Betawi, ahh itu udah mantap Choy… yang penting jangan diajak makanan western ama chinese food aja :-D

      • Si Ochoy
        January 10, 2015

        HAHAHAHA! Boseeen..

  21. Lulu Wulandari
    January 22, 2015

    saya suka nasi pecelnya :D

    • Halim Santoso
      January 22, 2015

      Sama, entah kenapa lebih suka pecel versi Blitar ketimbang Madiun hehe

  22. ulin indonesia
    February 10, 2015

    wah patut dicoba nih klo lagi ke blitar

    • Halim Santoso
      February 10, 2015

      Semoga bermanfaat buat wisata kuliner di Blitar, kawan :-)

  23. goa pindul
    March 4, 2015

    Duch, menu kulinernya jadi bikin laper, pingin makan lagi, kebetulan sy juga suka makan pecelnya…:D

Leave a Reply to Dian Rustya Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s

Destinations

Archives

Join 2,294 other followers

Blog Stats

  • 367,857 hits

No COPY / SAVE AS without permission please…

All texts and photos (c) Halim Santoso. Please respect by not using them without written permission.
Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 2,294 other followers

Build a website with WordPress.com
%d bloggers like this: