Jejak BOcahiLANG

Life is like the surf, so give yourself away like the sea

Pantai Tablanusu

clue

clue

Dua hari sebelum weekend, saya mulai ribet mencari objek baru di Jayapura. Rasanya mubasir kalau libur kerja hanya nonton tv di rumah atau hanya hang out di ‘mall sederhana’. Boleh sih hang out sekali waktu, tapi kalau tiap minggu hang out apa tidak sayang waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk melihat sesuatu yang tidak bisa membuat pikiran fresh? Mulai dari tanya teman kantor tentang objek pantai atau gunung di Jayapura, tapi beberapa dari mereka seperti yang saya duga sebelumnya, mereka malah nanya balik ke saya apa ada objek lain selain Pantai Base G dan pantai Hamadi. Sepertinya bertanya ke orang yang salah.

Berikutnya saya bertanya ke teman saya lainnya yang berprofesi sebagai pegawai negeri, dan dia menyarankan saya ke pantai di distrik Depapre. Bahkan dia menujukkan undangan temannya yang foto prewed-nya di sebuah pantai di Depapre bernama Pantai Tablanusu. Browsing di internet, minim info nya (tahun 2009), bahkan di google map pun masih belum terdaftar nama pantai-pantai di Depapre.
Akhirnya berdasarkan peta singkat teman saya, nekad berangkatlah saya minggu pagi mencari sebuah pantai bernama Tablanusu di distrik Depapre….

Berangkat dari kota Jayapura memakan waktu perjalanan kurang lebih 2  jam menuju distrik Depapre, dimana jalan yang dilewati sebenarnya hanya satu arah jalan saja. Dari Jayapura meluncur ke arah Sentani, kemudian setelah bertemu kantor bupati Jayapura di kaki gunung Ifar, kendaraan diarahkan ke arah Kertosari, kemudian ketemulah distrik Depapre.
Sebelum sampai di pelabuhan Depapre yang biasa digunakan untuk penyeberangan ke pulau-pulau, belok ke kanan untuk arah Pantai Tablanusu, sedangkan belokan kiri untuk ke Pantai Amai. Dari tikungan tadi, saya melewati jalan yang sangaaatt jelek sekali. Nyaris tidak percaya ini jalan menuju sebuah pantai. Jalan yang dilewati belum halus oleh aspal, hanya berupa bongkahan batu yang tidak tersusun rata dengan tanah. Saat itu jalanan juga tidak banyak orang lewat, di tengah hutan yang sepi, jalan kadang menanjak menaiki bukit disertai batu kerikil kecil yang tajam. Selama stengah jam dari tikungan tadi yang saya rasakan hanya tegang. Saking tegangnya, di perjalanan tidak sadar komat-kamit berdoa semoga ban sepeda motor tidak bocor di tengah jalan.
Inilah resiko berkendara sendiri, kalau tiba-tiba ban bocor siapa yang mau bantu dorong coba?

Setengah jam berlalu, turun dari bukit terjal, melewati jalanan sempit mulai terlihat hamparan samudera Pasifik yang membentang luas di sisi kiri jalan. Akhirnya sampai juga di Pantai Tablanusu. Biaya parkir hanya sebesar 5ribu saja, dan tidak ada retribusi atau biaya-biaya ‘preman’ lainnya.

pemandangan sepanjang jalan menuju Tablanusu

pemandangan sepanjang jalan menuju Tablanusu

beach sand or stone?

beach sand or stone?

Setelah turun ke pantai hanya berdecak kagum, mengagumi pantai yang memang benar-benar indah seperti di foto prewed teman saya. Bukan hamparan pasir putih yang saya temui disini, tapi hamparan batu semacam batu kerikil pipih berbentuk mulai dari bulat sampai lonjong. Batu yang terinjak kaki saling bergesekan satu sama lain memberikan suara yang membuat saya lupa rasa capek dan tegang di perjalanan tadi. Pohon kelapa yang berjajar rapi menambah suasana menjadi makin menghanyutkan. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Pantai Amai, saya melihat kesunyian dan ketenangan suasana desa di Tablanusu yang rasanya seperti sebuah desa yang hilang. Hampir minim aktifitas di desa ini, misa di hari minggu pun terlihat tenang dan damai.
Sekelibat saya melihat beberapa anak Papua yang asik bermain lempar batu di pantai, bagai Laskar Pelangi yang mengagumi munculnya pelangi. Saya namakan mereka bertujuh dengan sebutan Laskar Tablanusu yang mengagumi batu Tablanusu. :-)

Selamat Datang di Tablanusu!

Selamat Datang di Tablanusu!

view keren Tablanusu

view keren Tablanusu

laskar Tablanusu

laskar Tablanusu

ini "pasir" pantai Tablanusu

ini “pasir” pantai Tablanusu

pohon kelapa pantai yang tertata rapi

pohon kelapa pantai yang tertata rapi

beningggg.....

beningggg…..

Desa Tablanusu

Desa Tablanusu

sekolah dan gereja di Desa Tablanusu

sekolah dan gereja di Desa Tablanusu

About these ads

16 comments on “Pantai Tablanusu

  1. Diana Kurniasih
    February 9, 2012

    Wow keren :)

    • halimsantoso
      February 10, 2012

      makasih sudah mampir…sering-sering mampir ya, Din :)

  2. Pingback: Pantai Amai « Jejak BOcahiLANG

  3. Yoga Prakasita
    January 26, 2013

    Saking beningnya sampe di foto rendam kaki tadi aku kira nggak ada airnya :D
    nice blog

    • Halim Santoso
      January 26, 2013

      Beberapa orang juga menyangka hanya gambar kaki telanjang saja, hehe…
      Salam kenal kawan :-)

  4. Titik Asa
    January 27, 2013

    Indah banget ya alam disana. Masih sangat asri.
    Salam,

    • Halim Santoso
      January 27, 2013

      Sebagian besar pantai di Jayapura indah dan Tablanusu merupakan contoh Desa Wisata yang berhasil di Jayapura :-)

  5. Asrie
    January 27, 2013

    WOOOWWW…..,
    luarr biasaa…
    makin cinta pantaii..
    #ngilerrrrr(pengen kesana)

    • Halim Santoso
      January 27, 2013

      Semoga bisa segera ke sini Asri
      Salam kenal :-)

      • Asrie
        January 27, 2013

        AMMIIINNN….,
        insyaallohh setelah dari sabang bakalan bisa nyusul kesana. :)
        salam kenal dr medan kaka :)

      • Halim Santoso
        January 27, 2013

        Wahh orang Medan ternyatah…
        Horas… hehe

      • Asrie
        January 29, 2013

        horass majua jua
        hahahah

  6. Dany Haryanto
    March 15, 2013

    Kok bisa bening banget ya air pantainya? Super….

    • Halim Santoso
      March 16, 2013

      Tablanusu termasuk pantai yg dirawat oleh masyarakat setempat sebagai sebuah desa wisata jadi tak heran pemandangannya tambah istimewa :-)

  7. dansapar
    April 23, 2013

    cakep foto2nya mas halim
    dan seru ya ada kerikil2nya kayak di sungai

    • Halim Santoso
      April 23, 2013

      Iya betul…nginjek pasir di Tablanusu kaya nginjek batu kali. Kaki jadi tambah sehat hehe…

Leave a Reply to dansapar Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s

Destinations

Archives

Join 1,655 other followers

No COPY / SAVE AS without permission please…

All texts and photos (c) Halim Santoso. Please respect by not using them without written permission.
Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 1,655 other followers

Build a website with WordPress.com
%d bloggers like this: