“Mas nggak bosen a ulas sejarah bangunan tua mlulu?”
Dari sentilan itulah kali ini ingin membahas BSD City atau Bumi Serpong Damai yang terletak di Tangerang Selatan, Banten. Sekali-kali bercerita tentang kemodernan sebuah kota.
“Nggak takut disangka susah move on dari kenangan masa lalu?” #hakjleb #abaikan
Bagi sebagian besar warga ibu kota, kawasan BSD City sudah tidak terasa asing. Sekilas BSD City merupakan kota satelit yang tengah berkembang, dipenuhi komplek-komplek perumahan mulai dari menengah hingga elit serta beberapa pusat perbelanjaan modern. Kondisi yang mulai dipadati oleh pemukiman dan fasilitas kota dalam kota mengingatkan saya pada kawasan Kelapa Gading di Jakarta Utara yang kini sudah mulai sesak.
Dari POP Hotel BSD City terbilang cukup dekat menuju ke beberapa mall di sana. Mall terdekat adalah The Breeze yang terletak di atas 25 hektar lahan BSD Green Office Park. Saat masuk ke dalam, saya langsung dikejutkan dengan arsitektur bangunan mall yang nggak biasa. Hijau di mana-mana. Bukan mall dengan lantai bertingkat-tingkat, tapi lahan melebar dengan toko, retaurant dan cafe yang seolah tidak dibatasi dinding.
Pot-pot tanaman diletakkan di sepanjang lorong, pohon-pohon palem dan tumbuhan hijau lainnya ditata dengan apik. Taman diberi tema dan disebar di beberapa sudut. Go green banget! Sungguh mata tidak bisa berhenti memandangi tiap taman yang ditata sedemikian cantiknya, lekuk bangunan, apalagi kanopi besar yang memayungi The Breeze. Ahh ndeso langsung kumat.😛
Obyek yang saya kunjungi selanjutnya adalah AEON Mall yang hits itu. Sayangnya saya tidak berkunjung di malam hari sehingga tidak bisa melihat kerlap-kerlip Sakura Illumination Park yang banyak dipuji oleh pengunjung AEON Mall. Konsep dari pusat perbelanjaan modern ini adalah serba Jepang. Rasanya nggak perlu saya ceritakan panjang lebar, lengkapnya bisa intip tulisan milik teman saya di sini: http://buzzerbeezz.com/2015/07/04/piknik-asyik-di-aeon-mall-bsd/.
Usai menggagumi modernitas, perjalanan dilanjutkan menuju sebuah hutan kota yang menurut Ari @buzzerbeezz layak dikunjungi. Awalnya sempat sangsi, masa sih di tengah maraknya pembangunan gedung perkantoran, mall dan perumahan, kompleks Bumi Serpong Damai ini sudi menyisakan hektaran tanah yang difungsikan sebagai paru-paru kota?
Tak sampai sepuluh menit berkendara, kami tiba di gerbang masuk bertuliskan Hutan Kota 2 BSD City yang terletak di Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. ( Hutan Kota 1 memiliki ukuran sepertiga dari Hutan Kota 2, terletak di dekat sekolah Al Azhar BSD ). Sebuah jembatan berwarna merah menyambut kedatangan tiap pengunjung yang hendak menikmati keasrian dan suasana yang jauh dari hiruk-pikuk dan bising kendaraan di kota. Dari jembatan tersebut terlihat aliran Sungai Cisadane yang berwarna kecoklatan.
Sungguh di luar dugaan, lahan seluas 7,5 hektar ditumbuhi pohon-pohonan mulai dari pinus, sonokeling hingga trembesi. Bangku disediakan di beberapa titik, lalu terdapat jogging track, dan lahan khusus untuk anak muda ber-skate board ria. Semua area terjaga kebersihannya. Tidak dipunggut tiket masuk pula. Oh ya di sini juga terdapat track khusus untuk gowes dengan menggunakan sepeda gunung, dan spot-spot manis untuk pacaran #ehh.
Yah setidaknya warga sekitar nggak perlu lari-lari pagi di jalan raya yang dipadati kendaraan, apalagi jauh-jauh ke Bogor untuk sekedar menghirup udara segar dari hutan kota. Usai melepas penat di Hutan Kota 2, saya memutuskan berpisah dengan Ari dan Tangerang Selatan. Melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan KRL dari Stasiun Rawa Buntu. Dan…
Saatnya berburu cerita bangunan tua lagi.😀