Muncul kehebohan di media massa setelah salah ucap orang nomor satu negara saat itu perihal tempat kelahiran Bung Karno. Dikatakan bahwa Presiden Pertama Republik Indonesia dilahirkan di Blitar, padahal sejarah mencatat bahwa Bung Karno dilahirkan di sebuah rumah di Gang Pandean, Surabaya, Jawa Timur.
Boleh dikatakan keberadaan makam orang tua dan rumah tinggal ayah, ibu dan kakaknya yang sering disebut Istana Gebang di Blitar jadi salah satu penyebabnya. Jujur, sayapun sering menjawab pertanyaaan “Dimana Bung Karno dilahirkan?” pada selembar kertas ujian mata pelajaran sejarah saat menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama dengan jawaban “Blitar”. Entah salah siapa…
Letak Istana Gebang tidak terlalu jauh dari Makam Bung Karno, hanya membutuhkan waktu setengah jam jika memutuskan untuk jalan kaki sembari menikmati deretan bangunan tua dan menyempatkan cicip kuliner khas Kota Blitar seperti Nasi Pecel Blitar. Jika malas capek, silakan merogoh kantong mulai dari 15.000 rupiah untuk membayar jasa pak becak yang banyak tersedia di depan kompleks makam menuju Istana Gebang.
Apa yang bisa dilihat di Istana Gebang? Jangan bayangkan sebuah istana megah seperti Istana Merdeka Jakarta apalagi Istana Bogor. Bekas kediaman orang tua dan kakak perempuan Bung Karno yang bernama Sukarmini tersebut berupa bangunan kuno dengan dominasi warna cat putih dan abu-abu yang terbagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan fungsinya masing-masing. Rumah seluas 1,5 hektar itu juga memiliki halaman depan dan belakang yang cukup luas.
Setelah pengelolaan tempat diambil alih oleh Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, masyarakat umum sudah dibebaskan dalam mengakses sebagian besar ruang-ruang yang ada di dalam Istana Gebang. Tak hanya mengintip tiap kamar di bangunan induk saja, melainkan bisa melongok ruang makan, dapur, kamar mandi dalam di setiap kamar, hingga koleksi mobil yang terletak di garasi samping rumah.
Bangunan induk memiliki beberapa kamar, salah satunya adalah kamar yang sering digunakan Bung Karno remaja sepulang dari sekolahnya di Surabaya. Ruang tamunya dihiasi koleksi lukisan dan foto kedua orang tuanya, Raden Soekeni Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai serta koleksi foto-foto keluarga yang banyak diletakkan di ruang tengah. Dokumentasi istri-istrinya, lalu tiga Srikandi ( Megawati, Rahmawati dan Sukmawati Soekarno Putri ). Tak ketinggalan lukisan tangan sosok Sarinah yang diletakkan persis di bawah foto Kartika Sari Soekarno kecil ( anak dari Ir Soekarno dan Ratna Sari Dewi Soekarno ).
Di sinilah masih tersimpan kenangan masa kecil Sang Proklamator, sepenggal cerita kebesaran dan peran penting kedua orang tua yang sudah berjasa mendidik dan mengantar Bung Karno menjadi seorang founding father sebuah negara bernama Indonesia.
Saya percaya bahwa kenangan demi kenangan yang masih terawat dan tersimpan rapi di Istana Gebang kelak akan selalu dan kembali dibutuhkan oleh generasi muda dalam menyusun sejarah negara yang tercecer.
Cheers and Peace…
Semoga bapak 01 kita tidak salah lagi yah.
Malu rasanya jika seorang presiden kurang begitu tau sejarah Indonesia.
JAS MERAH SOEKARNO.
Dokumentasi istri-istrinya tiga srikandi. gak salah tulis tuh? mungkin maksudnya dokumentasi anak-anaknya.
Foto-foto istri-istri Bung Karno lalu foto-foto tiga Srikandi, sebutan tiga putri-putri Bung Karno dengan Fatmawati maksud saya, Akbar :-)
Tanda pemisah kalimat berupa komanya rancu dibaca ya hehehe
iya, berarti sudah benar.
saya mungkin yang sulit untuk mengerti tanda baca tulisan. hahhaha
Menarik ya kota2 kecil di Jawa Timur…
Menunggu waktu agar kota-kota tersebut lebih dikenal, lebih diperhatikan potensinya. :-)
Cakep ya Kak, terawat gini ternyata. Aku pun berpikir memang dilahirkan di Blitar loh.
Kesalah pahaman Blitar dianggap sebagai kota kelahiran Bung Karno yang entah salah siapa hehehe. Bangunan Istana Gebang terawat banget, bahkan lantai juga bersih ( pengunjung harus melepas alas kaki saat masuk ke dalam rumah ). :-D
hahaha ak yo smpe kapan anggep lahirnya di Blitar,,, duh
Nahh nahhh mari diintip rumah kelahirannya di Gang Pandean Surabaya dulu, Lan :-D
Epikit manusia indonesia yang mengetahui sejarahnya mngkin trmasuk saya. Ada quote menarik, kira kira begini, smoga tdk salah, “jika ingin suatu negara hancur, hancurkanlah ingatan sejarah pada generasi mudanya”. KeEp writing.
Typo..sedikit :)
Quote bagus, akan kuingat itu! :-)
Thanks, Indra
wah saya baru tahu mengenai istana gebang ini … maklum kuper …
istananya bagus dan terawat … kalau ke blitar mesti mampir kesana
Istana Gebang dan Makam Bung Karno sudah menjadi wisata utama Blitar. Oh ya kalau melipir sana sempatin cicip kuliner khas juga, semua maknyusss ;-)
Masuknya gratis?
Retribusi bersifat sukarela, ada kotak dana perawatan di depan meja untuk menerima tamu di ruang depan Istana Gebang :-)