Postcards From Mangkunegaran Performing Arts

Balutan kostum tari tradisional Jawa tidak membatasi gerakan para penari di panggung.

Mereka berkonsentrasi mendengar ketukan nada dari gamelan.

Tak lupa selalu menebar senyum manis di hadapan para penonton.

Wajah ayu yang membius dan membuat semua orang terpesona hingga pertunjukan selesai.

Mangkunegaran Performing Arts merupakan pertunjukan seni yang digelar oleh Praja Mangkunegaran setiap tahun sekali. Selama dua hari berturut-turut, masyarakat umum bebas masuk halaman Pura Mangkunegaran dan melihat lebih dekat tarian gubahan dan tarian klasik Mangkunegaran. Gratis, tidak dipunggut biaya sama sekali. Tanggal penyelenggaraannya tidak pasti, hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa Mangkunegaran Performing Arts ( MPA ) selalu diselenggarakan setiap bulan Mei.

Pendopo megah Pura Mangkunegaran yang diterangi lampu-lampu berukir khas Eropa menjadi panggung tari termewah yang pernah saya saksikan. Setiap malam ada empat hingga lima jenis tarian yang dibawakan oleh beberapa sanggar tari selama event berlangsung. Salah satunya adalah Sanggar Surya Sumirat, ISI Surakarta dan lainnya. Mulai dari tari gubahan maestro seni hingga tari klasik ciptaan para pemimpin Praja Mangkunegaran.

Seperti Tari Golek Montro yang berkembang sejak masa pemerintahan KGPAA Mangkunegoro V hingga KGPAA Mangkunegoro VII. Sebuah tari yang menggambarkan anak yang sedang beranjak remaja. Tari ini biasanya ditampilkan saat menyambut tamu sebelum Royal Dinner yang digelar oleh keluarga kerajaan.

Tari Gambyong Retno Kusumo
Tari Gambyong Retno Kusumo

KGPAA Mangkunegoro VII juga menciptakan Tari Gambyong Retno Kusumo yang memiliki filosofi sama. Gadis kerajaan yang tumbuh dewasa, harum dan bersinar bagai emas. Tari ini pun biasa ditampilkan guna menyambut kehadiran para tamu di suatu perhelatan.

Tari Serimpi Pandelori
Tari Serimpi Pandelori

Masih ada Tari Srimpi Pandelori, kemudian Srimpi Mondrorini yang juga diciptakan oleh KGPAA Mangkunegoro VII, lalu Tari Bondoyudo ciptaan KGPAA Mangkunegoro IV dan lain-lain. Boleh dibilang bahwa tari-tari Mangkunegaran Performing Arts merupakan tarian yang tidak setiap saat digelar untuk umum. Betapa beruntungnya masyarakat Solo bisa menyaksikannya secara gratis setiap tahunnya.

Dua tahun terakhir, pihak Mangkunegaran juga mengenalkan kuliner khas istana yang beberapa sudah dijual bebas di pasar tradisional, adapun macam kuliner yang belum banyak dikenal orang. Dua hari merupakan waktu yang terbilang sangat singkat untuk mencicipi semua kuliner yang dijual di bazzar makanan.

Saking banyaknya, saya tidak bisa melahap semuanya dalam waktu cepat. Saya rela membawa pulang sebagian. Bahkan rela menunggu satu tahun lamanya untuk mencicipi kuliner yang keburu habis saat hendak membelinya. Ya memang terdengar konyol, namun beberapa makanan terbilang susah dicari dan langka, seolah hanya ada saat bazzar Mangkunegaran Performing Arts berlangsung.

Nasi Lodoh Pindang kesukaan KGPAA Mangkunegoro IV yang berisi takiran nasi ditambah lauk berupa telur pindang, daging pindang, acar, perkedel, sosis basah ( sosis Solo ), sayur lodoh dengan krecek, kemudian diberi taburan kedelai hitam.

Jangan lewatkan juga mencicipi Jenang Suran. Merupakan jenang bubur yang diberi lauk telur, opor ayam, sambel goreng krecek, teri goreng, perkedel dan kerupuk udang. Rasa gurih bubur menyatu dengan manis dan pedas aneka lauk di atasnya. Lalu Garang Asem Bumbung yang memakai batang bambu untuk mengukus daging ayam yang sudah diberi bumbu pedas, sedikit masam khas garang asem.

Ketan Srikoyo yang berisi ketan dengan saus terbuat dari campuran telur, susu dan gula pasir, meupakan salah satu jajanan yang digemari oleh pengunjung. Masih ada Apem ( jajanan dari tepung beras, tape, gula jawa dan santan ), Pondoh ( jadah dari beras ) kesukaan KGPAA Mangkunegoro IV, lalu Puding Tape yang terbuat dari tape ketan, susu dan telur. Nyum nyum…

Seperti yang telah saya sampaikan di atas, bahwa Mangkunegaran Performing Arts diadakan setiap tahun sekali di bulan Mei. Tertarik untuk menyaksikannya dan ingin mencicipi jajanan langka khas Mangkunegaran?

Jangan lewatkan Mangkunegaran Performing Arts tahun depan, kawan. ;-)

34 comments

  1. Seneng liat tarian tradisional masih dipentaskan di keraton Solo dan dapat disaksikan oleh masyarakat umum. Sepertinya cukup rame ya, Halim? Meskipun mungkin sebagian dari pengunjung lebih tertarik ke hidangan tradisionalnya. :)

    Like

    • Berdasarkan pengamatan saya, dari tahun ke tahun pengunjungnya mengalami peningkatan. Yang semula kurang tertarik nonton dan sudah pulang saat tengah pertunjukan, sekarang saya lihat mereka semakin antusias dan bangga terhadap budaya lokalnya. Hampir semua penonton baru pulang saat acara sudah benar-benar selesai. :-)

      Like

  2. Tariannya dan semua cerita di baliknya, kemegahan Pura Mangkunegaran dengan kisah perjanjian yang membuat saya penasaran :hoho.
    Makanannya juga membuat ngiler… siapkan perut kosong, pulang dari nonton tarian langsung kalap dengan serbuan semua makanan Mas :hehe. Semua-muanya tampak sangat menggiurkan :hehe.
    Ah, fix lah ini, Yogya–Solo! *mendadak menyesal membatalkan tiket kemarin :huhu*.

    Like

    • Hampir ada event, festival, carnaval setiap bulannya di Solo. Tinggal pilih mana yang diminati dan beli tiket segera hehehe
      Heritage, budaya, kuliner, semua ada deh dan bakal kuantar keliling kota kalo pas daku lagi nggak ngilang ke luar kota :-D

      Liked by 1 person

      • Oke! Kalau begitu kapan pun mengunjungi Solo pasti ada sensasinya ya Mas :)).
        Terima kasih! Seperti yang pernah saya bilang, saya pasti ribut-ribut kalau tandang ke sana :hehe.

        Like

  3. Pasti beda rasanya nonton tarian klasik di televise atau media elektronik lainnya dibandingkan dengan menontonnya secara langsung. Suara gamelan live itu pasti lebih terasa ‘magis’ nya. Beruntung banget nih bisa melihat langsung pagelaran macam ini.

    Halim, tahun depan kabar-kabari ya kalau sudah ada info untuk Mangkunegaran Performing Arts lagi. Pengen liat juga :-)

    Like

    • Enakkkk semua kulinernya hehehe. Rasa apem yang dijual di bazzar juga berbeda dengan yang sering dijumpai di pasar tradisional. Mangkunegaran punya cita rasa sendiri dalam kuliner dan cuma disajikan saat event tertentu, seperti di event budaya MPA :-D

      Like

  4. Ikut senang MPA diadakan. Semoga terus tiap tahun dan berkelanjutan.
    Makanannya uuenak poll nih, jadi pengen. Apalagi ini makanan langka.

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s