Ada Apa di BLORA?

Banyak wisata daerah yang belum mendapat perhatian dari warganya sendiri. Tak jarang mereka bercerita dengan nada minder tempat-tempat yang cuma ada ini dan itu di daerahnya. “Cuma” yang sebenarnya bisa memberikan kesan WOW bagi wisatawan luar kota yang pertama kali melihatnya.

Sama seperti saat pertama kali mengunjungi Kabupaten Blora yang terletak di ujung timur propinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Tak banyak menemukan ulasan di internet yang menceritakan tentang objek wisatanya. Padahal Blora terutama kecamatan Cepu mempunyai catatan sejarah yang panjang terkait dengan kekayaan alam yang melimpah berupa minyak bumi dan hutan jati sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.

Tercatat ada puluhan sumur minyak tua peninggalan Hindia Belanda di Banyuasin, kecamatan Jepon, Cepu. Sebagian sumur minyak tua tersebut masih dikelola oleh penduduk setempat dengan alat pengeboran yang terbilang tradisional. Potensi geowisata yang belum digencarkan secara luas sebagai salah satu kunjungan wisatawan saat singgah di Blora. Sementara puluhan atau mungkin ratusan sumur lainnya tersebar di beberapa titik wilayah Blok CEPU ( Bojonegoro, Blora, Tuban ) yang semua lokasinya diprediksi menyimpan cadangan minyak bumi dunia sebanyak 250 juta barel.

jalur kereta uap Lokomotif Tour
jalur kereta uap Lokomotif Tour
Dipo Lokomotif KPH Cepu
Dipo Lokomotif KPH Cepu

Lain cerita dengan keberadaan hutan jati dan jalur kereta bekas pengangkutan kayu yang sudah dimanfaatkan oleh pihak Perhutani sebagai wisata Lokomotif Tour.
Siang itu peluit Loko uap BAHAGIA memekik kegirangan, gerbong wisata dengan bangku-bangku rotan di dalamnya sudah disiapkan untuk menyambut para tamu yang akan hadir. Loko dengan nomor seri 9409 buatan Berliner Maschinenbau – Jerman tahun 1928 tersebut merupakan salah satu yang masih digunakan untuk menarik gerbong penumpang yang mengikuti Loko Tour. Sementara dua loko lain bernama AUGUSTUS dan TUDJUBELAS terlihat mangkrak di Dipo Lokomotif milik KPH ( Kesatuan Pemangkuan Hutan ) Cepu dengan alasan kerusakan mesin yang belum diperbaiki.

Pihak Perhutani telah memanfaatkannya sebagai kereta api wisata dengan rute dari Kantor Perhutani di Jalan Sorogo KPH Cepu menuju Gubug Payung. Kereta akan menempuh jarak sekitar 60 kilometer dengan kecepatan 20 km/jam melintasi hutan jati wilayah BKBH Ledok. Sayangnya saya tidak bisa menjabarkan secara rinci keindahan pemandangan hektaran hutan jati yang dilewati loko uap BAHAGIA. Ada insiden gerbong anjlok saat kereta tengah melaju beberapa meter dari stasiun sehingga perjalanan dibatalkan. :-)

kereta wisata mini Loko Tour untuk jarak tempuh 20 km
kereta wisata mini Loko Tour untuk jarak tempuh 20 km

Sekedar info, Lokomotif Tour tidak beroperasi setiap saat, hanya melayani tour on the request mengingat biaya operasional yang mahal ( 15 juta satu kali jalan ). Ada pula penawaran lain yang lebih murah dengan menggunakan kereta wisata berukuran kecil dengan muatan tidak lebih dari 8 orang. Karena dikendalikan oleh mesin diesel, kereta mini tersebut hanya mampu berjalan sejauh 20 kilometer dari starting point saja.

Tak bisa dipungkiri jalur Semarang-Purwodadi-Blora ataupun Sragen-Purwodadi-Blora selalu menjadi alasan kenapa angka wisatawan belum terlalu tinggi. Struktur tanah yang labil dan mudah bergeser membuat jalan raya tidak pernah mulus. Jalan bergelombang yang rawan kecelakaan dan membuat badan terasa lelah dan lapar… Untungnya semua dibayar tunai dengan kuliner Blora yang punya rasa khas dan maknyus semua. :-D

Solo Klethuk
Solo Klethuk

Salah satunya adalah Soto Klethuk, soto ayam dengan kuah bening kecoklatan yang diberi taburan getuk singkong yang sudah digoreng kemudian dipotong kecil-kecil. Rasa kuahnya tidak terlalu manis, taburan gorengan di atasnya yang memberikan sensasi tersendiri. Gigitan renyah yang menghasilkan bunyi klethuk itulah dasar nama Soto Klethuk yang lapaknya bisa ditemui di Komplek Pondok Sate Mustika Blora di depan alun-alun kota.

Sate Blora
Sate Blora
penjual Sate Blora di Jalan Pemuda
penjual Sate Blora di Jalan Pemuda

Sate Blora Pak Agus yang berada di Jalan Pemuda nampak seperti sate ayam pada umumnya. Tapi setelah mulut mengigit satu tusuk sate dan mengecap rasa daging yang belum diolesi bumbu kacang, ada percampuran rasa yang tidak bisa diungkapkan. Daging ayamnya empuk, tidak ulet dan dibakar dengan kematangan yang pas. Keunikannya, sate disajikan bersama dengan kuah opor dan saus kacang lembut yang tidak terlalu kental. Lagi lagi sausnya mempunyai rasa unik yang tidak bisa dikatakan.

Bisa jadi saya masih belum puas mengeksplore Blora sehingga kelezatan Sate Blora menjadi alasan untuk kembali ke sana. Entahlah. ;-)

74 comments

  1. Wahhh keren yaaaa ternyata Blora. Tapi mahal juga biaya operasional keretanya hiks. Aku taunya cuma sate blora-nya enaaakk :D

    Like

  2. Kyaaaaaa ada Lokomotif Tour!!! *mata berbinar* *pecinta kereta api* Berarti harus bawa massa railfans nih ke sana, biar keretanya mau jalan.

    Sate Blora udah kondang ke mana-mana tuh. Rasanya emang enak banget!

    Like

    • Kalo mo pesan Lokomotif Tour bareng railfans, nebeng ya bro :-P

      Pertama lihat Sate Blora kesannya aneh karena ada kuah opor yang ternyata enakkk dimakan dengan lontong. Saus kacangnya juga lembut *lap iler*

      Like

      • Hahaha. Siap!

        Bicara sate, sudah pernah coba Sate Madu Tegal, mas? Itu juga enak bangeeeeeet!

        Like

  3. Kemarin saya dihadapkan pada pilihan: Blora atau Medan. Saya pilih Medan karena saya pikir di Blora belum ada wisata yang mencuat. Setelah baca ini, sekarang kalau dikasih pilihan yang ada Blora-nya lagi, kemungkinan besar saya akan mengambil Blora :hehe

    That 350-year-old Jati is surely sooo tempting. Wisata lokomotif 1928-nya juga. Saya selalu tertarik dengan wisata masa silam dan kereta tua :hihi. Bahkan pernah membayangkan naik lori tebu di daerah Jawa Timur dan wisata pabrik gula kolonial :hihi

    Kompletlah ini, salut! Dari sejarah, alam, dan kuliner. Semua ter-blend jadi satu!

    Like

    • Sumur minyak yang di Desa Banyuurip ( perbatasan Cepu, masuk Tuban ) kabarnya malah menyisakan loji-loji yg salah satunya pernah disinggahi Ratu Wilhelmina.

      Wilayah hutan jati di Cepu juga ada yang sebagian masuk cagar alam karena menyimpan pohon-pohon jati ratusan tahun seperti yang Gara sebut.

      Maka dari itulah saya mulai rajin mencari kompleks kolonial di suatu daerah karena pasti menyimpan kejayaan masa lalu, yang ironisnya luput dari perhatian :-)

      Liked by 1 person

      • Wow, sumur-sumur minyak itu mestinya sangat penting sampai-sampai sang ratu pernah berkunjung ke sana.
        Yep, sama! Rasanya belum puas kalau tandang ke suatu kota tapi belum kenal sama masa lalunya :hihi

        Like

    • Gerbong lokomotif uap nya masih seperti asli sejak masa kolonial. Mereka pasang bangku terbuat dari rotan yang zaman dulu dikenal sebagai barang mewah. Kalau diperhatiin, bangku rotannya nempel depan belakang, desain spesial yang antik :-)

      Like

  4. Mata penduduk lokal biasanya tertutup oleh rutinitas. Jadi tak begitu memperhatikan lagi bahwa banyak dari isi daerah mereka bisa dieksplorasi

    Like

  5. Wah…saya sebagai orang yg lahir diblora jadi malu belum pernah mengexplore daerahnya sendiri.
    Oh ya.. Di Blora Ada namanya bukit pencu yang akhir2 ini ngetrend bgt..

    Like

  6. Saya pengen ke Blora gara-gara habis baca buku Panduan WIsata Jateng kuwi mas, trus sekarang kayak “diingatkan” lagi lewat tulisannya njenengan hahaha.

    Like

  7. Haloooo salam kenal yaa.. Blora ini deket lho sama tanah kelahiran, Pati. Yang paling saya inget dari Blora itu suku Samin yang tinggal di Randublatung sama perbatasan Pati Blora :D

    Like

  8. disana orang luar bisa masuk gak ya? atau stasiunnya dikelilingi pagar?
    rencana sebelum puasa mau main ke sana mau lihat jalurnya…

    Like

  9. aaakkk.. Aku belum pernah ke Blora.. beneran pengen naik kereta itu deh. Urunan sama geng KTM apa, ya? :D hihihi

    Like

    • Sate Blora memang khas yah hehe. Blora punya hutan jati yang belum dikenalkan secara luas, padahal dari beberapa gambar yang sudah muncul di dunia maya, kondisi hutannya instagramable :-D

      Like

  10. Terima kasih atas kupasan Blora dr penulis. Sehingga orang tau akan keberadaan blora yg menyimpan eksotisme alam dan budayanya. Saya sendiri sbg orang blora kurang percaya diri kalo mempromosikan blora karena insfrastruktur yg minim dan masih susah akses tmpat wisatanya.

    Like

    • Halo salam kenal, mas Ahmad. Blora punya potensi wisata lebih luas dan menarik dari yang sudah saya ceritakan di atas loh. Ayo angkat Blora, atau mau ajak saya keliling dan mengenalkan Blora lebih lengkap juga boleh hehe.

      Like

      • blora..penuh cerita dan inspirasi,tokoh besar bahkan legendanya yang tersohor,dimulai zaman kerajaan yang terkenal jipang panolan dengan sang raja arya penangsang,seperti disebutkan mas yudha saat musim kemarau tiba dan air bengawan surut,akan muncul fenomena alam yaitu niagara mini,konon niagara mini ini airnya mengalir menuju kerajaan jipang panolan dengan sebutan bengawan sore#info warga ketuan,masa penjajahan mungkin orang ada yang pernah mendengar nama ki samin suro sentiko lahir di blora meninggal di sawah lunto padang sumatera barat,yang mengajarkan prinsip kehidupan yaitu rukun(godong podo nganggo lemah podo ndue banyu podo ngombe)sekilas miliki arti kekeluargaan yang paling utama tidak ada kasta miskin dan kaya,saat ini ada samin centre bagi yang mau belajar suku samin lokasi di desa klopoduwur blora samin suro sentiko melawan penjajah mirip perjuangan mahatmagandhi india,penduduk asli blora kental dengan budaya daerah yang disebut wong kalang mbloro ada sejak zaman pra sejarah#info museum mahameru,zaman setelah indonesia.merdeka ada tokoh.nasional pramoedya anantatoer,melawan pemerintah yang tak pro rakyat,selain wisata diatas ada wisata lain yaitu wisata religi meliputi makam sunan pojok,masjid baitunnur dan masjid medang yang konon sudah ada speejak krajaan mataram islam.silahkan belajar di blora salam kenal irfan bloveso(blora vespa owner.

        Like

      • Terima kasih atas tambahan tentang sejarah Blora. Salam kenal. Mudah-mudahan kalau ke Blora bisa ketemu dengan mas Irfan agar belajar lebih banyak tentang Blora dan budaya Samin. ;-)

        Like

  11. iku mah bengawan sore lur…bentuknya sekilas mirip jalur/kanal air bawah tanah,konon aliran air itu menuju kerajaan jipang panolan yang hilang#info dari warga ketuwan,kapan2 kalau masih tersimpan jpg nya,study suku samin sekarang sudah dibangun pesanggrahan di daerah klopoduwur,blora.mgkn layak disebut kota sejuta cerita mulai dari penjajahan dengan tokoh perjuangan mirip mahatmagandhi di india blora bernama samin suro sentiko,zaman berubah dari kolonial ke pasca kemerdekaan siapa yang gak kenal pria kelahiran blora pramudya ananta toer?dll,wisata religi sunan pojok,konon makam aslinya di daerah pojok rumputpun tak berani tumbuh,masjid dr zaman kerajaan demak???masjid agung baitunnur

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s