Perjalanan Manis Buah Carica

“Dicoba saja biar nggak penasaran, mas.” kata seorang ibu separuh baya yang sejak saya masuk ke ruangan terlihat sibuk mengupas buah berwarna kuning bernama Carica.

“Enak kan?” lanjutnya. Saya mengangguk pelan, menyadari bahwa daging buah Carica sejatinya tidak punya rasa manis seperti buah pepaya pada umumnya.

Buah Carica Dieng
Buah Carica Dieng

Ada sumber mengatakan tanaman asli pegunungan Andes, Amerika Selatan ini sengaja dikembangkan oleh pemerintah Hindia Belanda jelang Perang Dunia kedua. Udara dingin dataran tinggi Dieng membuat Vasconcellea cundinamercensis atau akrab disebut Carica ( Karika ) yang masih satu famili dengan pepaya ( caricaceae ) tumbuh subur.

Pepaya gunung ini mudah ditemukan di dataran tinggi Dieng, di sela ladang kentang milik warga, pinggir telaga-telaga menjadi lahan basah yang pas untuk tumbuh kembang pohon Carica. Jika menemukan pohon setinggi satu hingga dua meter, berdaun mirip pepaya dengan buah berwarna hijau kekuningan berukuran rata-rata lima belas centimeter, itulah Carica.

lirikan matamu...
lirikan matamu…

Beberapa waktu lalu saya dan beberapa kawan berkesempatan mengunjungi tempat pengolahan Carica, Yuasa Food Indonesia yang beralamatkan di Jl. Dieng Km. 3,5 Krasak Mojotengah, Wonosobo. Ruangan pengolahannya cukup luas sehingga memudahkan kami melihat proses awal hingga akhir pembuatan manisan Carica. Mata kamera sibuk menangkap gerak-gerik mereka, mulut tak berhenti bertanya demi memuaskan rasa penasaran.

Empat puluh lima pekerja dibagi dalam beberapa ruangan, mulai dari ruang pencucian hingga packing. Dalam satu hari setidaknya ada tujuh ratus kilogram Carica yang harus dikupas oleh ibu-ibu yang bekerja di pabrik. Tangan mereka bergerak sangat cepat. Keranjang yang sudah penuh kemudian dioper ke ruang berikutnya untuk dipotong dan dikeluarkan bijinya dengan bantuan sendok.

mengupas buah Carica
mengupas buah Carica
biji Carica
biji Carica

“Bijinya bisa dimakan, mbak?” tanya saya ke seorang perempuan muda yang sedari awal murah senyum menyambut kedatangan rombongan. Tanpa menunggu lama, tangannya menyodorkan sesendok biji Carica yang masih lengkap dengan lendir putih yang berair. Humm… Selaput bening yang membungkus biji terasa manis dan sedikit masam. Biji warna hitamnya juga aman dicerna, mirip seperti menelan biji buah Markisa.

Biji yang telah dikumpulkan dalam satu ember besar kemudian direbus dengan gula pasir dan jadilah syrup untuk manisan Carica. Setelah matang, cairan dituangkan ke dalam wadah plastik berbagai ukuran yang sudah terisi potongan kecil buah Carica sesuai takaran. Lalu apa yang terjadi dengan biji yang sudah disisihkan sebelumnya? Ada petani yang akan mengumpulkan biji tersebut untuk ditanam kembali di kebun mereka, terang pak Johan selaku Manager Yuasa Food Indonesia.

Setelah wadah-wadah plastik berisi buah dan syrup ditutup rapat dengan bantuan mesin khusus, proses masih belum selesai. Harus dilakukan proses fakturisasi ( merebus dalam waktu lama dengan api kecil ) selama 50 menit terlebih dahulu agar kemasan terbebas dari bakteri buruk. Langkah terakhir adalah memberi label pada kemasan yang sudah dingin dan manisan Carica pun siap dikirim ke seluruh penjuru daerah. Oh iya, kemasan plastik bisa tahan hingga satu tahun, sedangkan untuk kemasan gelas awet hingga satu setengah tahun.

Manisan Carica siap dipasarkan
Manisan Carica siap dipasarkan

Olahan buah Carica telah menjadi buah tangan khas dataran tinggi Dieng selain keripik jamur dan teh dari Tambi. Rasanya ada yang kurang jika ke Dieng belum membawa pulang buah tangan berupa manisan Carica apalagi sama sekali belum pernah mencicipinya. Jadi tunggu apa lagi? ;-)

____

Note : Say thank you boeat @VisitJawaTengah yang sudah memberikan pengalaman baru di Banjarnegara dan Wonosobo.

63 comments

  1. Baru pernah nyobain manisan Carica sekali, dan itupun dibawain temen. :) Begitu nyoba langsung suka. Selain Yuasa, ada pabrik lainnya juga gak Halim?

    Like

    • Hahaha ini di rumah masih ada dua bungkus Carica yang masih utuh, mau kukirim ke Jakarta? :-P

      Selain Yuasa masih ada pabrik yang lain, Bama. Ada beberapa rumah produksi mulai dari yang kecil hingga menengah. Kebetulan kemarin diberi kesempatan meliput Yuasa :-)

      Like

      • Haha, ya terserah kamu sih Halim. :P

        I see. Rencananya tahun depan mau ke Dieng, dan pastinya harus tak sempetin mampir ke salah satu pabrik pengolahan Carica.

        Like

    • Sementara ini Carica Dieng cuma bisa hidup di dataran tinggi yang basah ( curah hujan sering ). Entahlah kalau beberapa tahun lagi ditemukan metode khusus yang mampu menumbuhkan Carica di padang pasir *mulai mengkhayal tingkat tinggi* hehehe

      Like

  2. Gak nyangka kalau buahnya mirip pepaya yaaa.. Trus yg bikin emmeizing tu sirupnya dari bijinya. Bener2 manisan yg terbuat dari diri sendiri (kecuali gula kali ya)

    Like

      • Huahahaha… setelah keliling blog masing2 gini, diriku ternyata baru sadar kalau kalianlah yg sebenarnya selebritis. Huahaha.. Tapi ya maap ya kak, diriku jauuuuh lebih seleb sih dibanding kalian

        HUAHAHAHHA

        Like

  3. Halim, kamu beneran makan bijinya? Waaaahh.. nanti kalau ketemuan lagi, aku mau check apakah di kepala mu tumbuh pohon Carica. :p

    Like

  4. carica dan Dieng…plus teh susu ditempat e bu Jono….kapan kesana lagi…belum sempet nikmati sunrise di sikunir lo Lim….

    Like

  5. buah carica emang juara. :D
    sayangnya kudu ke dieng buat beli, nyari di toko oleh2 di jogja nggak ada, barangkali udah diekspor :D

    Like

      • Beberapa sudah dipasarkan ke luar Wonosobo kok, mungkin hanya beberapa toko di Yogya saja yang sediain kemasan Carica. Tapi jangan heran kalau lihat harga di kota lain lebih mahal daripada yang dijual di tokonya langsung Wonosobo loh hehehe

        Like

  6. Ooo ini tho buahnya. Aku baru denger namanya dalam beberapa bulan ini aja, itupun karena ditanya sama temen yang mau ke Dieng bareng. Harus nyobain nih. Btw pengucapannya Carica apa Karika?

    Like

  7. wah carica lagi digosipin.
    ngemeng2, bagi agan2 di komenan yg barangkali pingin nicip2 carica dieng lagi udah banyak industri rumahan di daerah patak banteng n wonosobo yg jual carica online skrg. tapi lebih asik sih maen ke dieng lagi mampir ke home industrinya sekalian plesir hehe

    salam kenal dr dieng

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s