Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berada di Jawa Timur dan diperkiraan di Malang karena bukti situs bersejarahnya yang tersebar di sana. Singasari identik dengan kisah cinta Ken Arok dan Ken Dedes yang persepsi masing-masing orang berbeda, ada yang menyebut ini kisah romantis bagai Romeo and Juliet…ada juga yang menyebut ini, termasuk saya adalah kisah horror kehancuran sebuah dinasti.
Sejarah kehancuran kerajaan Kadiri ( dinasti Airlangga ) berawal dari terbunuhnya Tunggul Amentung oleh Sri Ranggah Rajasa ( Ken Arok ). Tak selang lama, Ken Arok langsung memperistri permaisuri Tunggul bernama Ken Dedes yang emang sudah diincar semenjak Ken Arok jadi pengawal Tunggul. Ken Dedes ternyata dalam kondisi hamil dengan Tunggul saat menikah dengan Ken Arok dan lahirlah anak laki-laki bernama Anusapati.
Gila kekuasaan membuat Ken Arok menghabisi Raja Kadiri dan membuat kerajaan Kadiri bersatu dengan Tumapel, berdirilah kerajaan Tumapel ( kelak bernama Singhasari ) dengan Ken Arok ( 1222-1247 ) sebagai raja yang baru. Kekuasaan Ken Arok tidak abadi, setelah Anusapati dewasa dan mengetahui kenyataan bahwa Ken Arok membunuh ayah kandungnya, dibunuhlah Ken Arok dan beralihlah kekuasaan ke Anusapati ( 1247-1249 ).
Dua tahun selang kematian Ken Arok, buah hati Ken Arok dengan selirnya bernama Tohjaya membunuh Anusapati demi misi balas dendam ( lagi ) kematian ayahnya. Jadilah Tohjaya ( 1249-1250 ) menjadi Raja Tumapel berikutnya. Semakin singkat kekuasaan “raja balas dendam”, kekuasaan kembali direbut oleh anak Anusapati bernama Ranggawuni atau Wisnuwardhana ( 1250-1272 ). Drama balas dendam keluarga berakhir di tangan Wisnuwardhana yang memimpin Singhasari tanpa pertikaian keluarga bahkan dia menikah dengan keturunan dari darah anak selir Ken Arok.
Tahta kerajaan diteruskan oleh anaknya bernama Kertanagara ( 1272-1292 ). Kertanagara merupakan raja terbesar dalam sejarah Singhasari yang berhasil memperluas wilayah kerajaannya sampai luar Jawa. Suatu hari terjadi pemberontakan tidak terduga dari Jayakatwang ( keturunan Raja Kadiri yang sekaligus besan Kertanegara ) yang membuat Kertanegara terbunuh. Setelah Kertanegara meninggal dunia, berakhir pula dinasti kerajaan Hindu-Buddha Singhasari di Nusantara. Tahta dilanjutkan oleh dinasti Raden Wijaya ( menantu Kertanegara ) yang merupakan pendiri kerajaan Majapahit…. Sekian – bersambung di cerita Majapahit. ;-)
Silsilah yang sangat ruwet ya? Hanya perebutan tahta tiada henti yang mewarnai dinasti Singhasari tersebut.
Saat saya berkunjung ke Malang tahun lalu, saya menyempatkan melihat secara langsung bukti situs bersejarah kerajaan Singasari tersebut.
Candi Kidal terletak di desa Rejokidal, kecamatan Tumpang merupakan tempat persemayaman Anusapati, yang ironisnya makam ini letaknya jauh dari Singasari seolah-olah sosok Anusapati nyaris dihilangkan dari sejarah Ken Arok. Kemudian ada Candi Jago yang merupakan tempat makam Wisnuwardhana dan terletak dekat Sekolah Dasar desa Jago, kecamatan Tumpang. Tumpang merupakan kota kecil yang selalu dilewati kendaraan saat menuju kawasan Gunung Bromo, jadi kalau dari kota Malang menuju Bromo pasti melewati desa-desa tersebut.
Di komplek Singasari sendiri ( 10 km dari Malang ) terdapat Candi Singosari yang merupakan tempat pendharmaan – makam Raja Singasari terakhir, yaitu Sang Kertanegara. Candi Singosari terletak di desa Candirenggo kecamatan Singosari yang letaknya berada di lembah antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna. Tak jauh dari Candi Singosari bisa melipir ke Candi Sumberawan yang terletak di kaki Gunung Arjuna dengan suguhan pemandangan indah area sawah perbukitan sepanjang jalan menuju candi. Candi Sumberawan merupakan candi yang diperkirakan dibangun era Majapahit, namun bentuk stupa Buddha tanpa atap terlihat misterius di dekat telaga Desa Toyomarto.
Note : Masih ada Candi Jawi yang terletak di Prigen dan Candi Badut di kawasan Tidar, Malang yang belum sempat saya kunjungi karena keterbatasan waktu. Sebagai seorang temple admirer saya hanya bisa berjanji bahwa suatu saat berhasil menyingkap seluruh sejarah candi-candi yang ada di seluruh tanah Jawa. :-)
candi yang blom sempat disambangi meski beberapa kali dilintasi ;)
setelah baca buku Gayatri Rajapatni semakin tergoda untuk ke sana.
thanks dah berbagi
LikeLike
Nahh, tadi juga sedikit tersentuh nan penasaran artikel ttg Gayatri yg merupakan sosok ibu seorang Ratu pertama Majapahit atau bahkan Nusantara ya…
Link barusan sangat membantu rasa penasaran, komplit banget :-)
LikeLike
salah satu cerita kerjaan nusantara yang paling saya ingat kerena ceritanya..:-)
LikeLike
Romeo n Juliet versi Nusantara, hehe… :-D
LikeLike
Tapi kok ceritanya gak kek Romeo n Juliet.. :D
LikeLike
Hehehe…sejarah Nusantara yang memperlihatkan perebutan istri ya Ken Arok – Ken Dedes yang terlihat beneran #senyummalu
LikeLike
lhaa, ini candi ada di malang ya? pernah tinggal di malang 5 tahun lebih kok enggak pernah ke sini ya *hiks*
LikeLike
Yang paling deket dari Malang ada Candi Singosari dan Candi Sumbrawan, Candi Kidal dan Candi Jago ada di daerah Tumpang. Ayo wisata alam dansejarah, kawan…jangan nge-mall aja hehe… #senyumkalem
LikeLike
Walahhh….aku aja yang hometown di Malang masih belum lengkap mengunjungi candi2 di Malang, hihihi *getoQ kepala sendiri* :p
LikeLike
Padahal candi di Malang sarat sejarah kerajaan Singasari loh :-)
Jangan bilang kalau belom pernah ke Jatim Park 2 atau Eco Green Park loh…hehehe
LikeLike
saya pernah ke candi ini, tahun 2004. kelas 2 SMA, bertiga bareng temen SMA dari Magelang. karena nyasar, jadilah mampir ke candi ini.
dulu masih belum sebagus ini, sekarang udah cantik sekali.
LikeLike
Saya malah kagum sama halaman penuh bunga yang terawat di semua komplek candinya, hehe….
Ayo main ke Malang lagi, kawan… :-)
LikeLike
Dalam ceritera lain R Wijaya puteranya Lembu Tal manakah yang benar?.
LikeLike
tulisannya bagus bang, tapi tolong agak disesuaikan dengan fakta sejarah. maaf bukan bermaksud menggurui. mungkin saya sampaikan beberapa point :
– krtanegara tewas saat upacara tantrayana, bukan di medan perang.
– kemudian masalah raden wijaya. beliau adalah anak dyah lembutal. dyah lembutal itu cow, anak dari narasingamurti, keturunan dari ken arok. jika abang menulis bahwa raden wijaya adalah pangeran sunda itu kurang tepat. kitab yang menyatakan bahwa raden wijaya adalah pangeran sunda adalah kitab wangsakerta, tapi kitab tersebut diragukan keabsahannya. mungkin abang bisa merujuk pada kitab negarakrtagama n pararaton yang lebih otentik,
terimakasih.
LikeLike
Agak ikutan ruwet waktu membaca bbrp sumber ttg sejarahnya sehingga mnimbulkan kesalahartian saya hehe…
Makasih banyak korekeksinya, kawan.
Segera saya koreksi catatan sejarah singkatnya :-)
LikeLike
hehehe iya bang.. memang sejarah itu penuh misteri.. :D maaf ya sebelumnya
LikeLike
He…. jejak-bocah hilang,com
setelah saya baca…. blok anda tentang ruwetnya sejarah di malang. saya berpendapat juga begitu….. lihat blok saya http://www.agungkepanjen.blogspot.com
yang intinya fase singosari ini masih perlu direfisi lagi…. yang artinya tidak paten.
saya juga punya peta sejarah pendukung lo……
saya minta sarannya….?
LikeLike
kenapa di poson candi gak pernah di expose sampek candinya di rusak orang
letaknya di hutan poncokusumo di lereng semeru tepatnya
LikeLike
Wahh menarik nih… next time kalau ke Malang saya coba telusuri lokasinya
LikeLike
Artikel yang Sangat Menarik, dan Informatif,
Sukses Selalu.
Butuh Perjalanan MURAH ke Tempat – Tempat WISATA di Kota Malang ?
Kunjungi kami di Wisnu Transport, http://cartermobilmalang.blogdetik.com/, 0821 41 555 123 (Simpati)
LikeLike
Lim coba baca roman sejarah Ken Arok tulisan Pramoedya Ananta Toer deh, di situ diceritakan tentang kisah Ken Arok -Tunggul Ametung – Ken Dedes – Ken Umang dalam perspesktif yang berbeda. Bahkan Mpu Gandring pun bukan sekedar pembuat keris, melainkan juga tokoh penggerak kudeta yang salah taktik. Secara pribadi aku suka buku itu, karena kudeta nya -dan kemungkinan dikembangkan ke dendam turun temurun- bukan diceritakan dengan latar belakang kisah supranatural kutukan keris semata. Recommended deh.
Btw, ini postingan yang menarik banget, dan membuat aku pengen eksplor candi-candi sekitar Malang terutama yang berhubungan dengan sejarah Singosari. Tfs Lim :-)
LikeLiked by 1 person
Buku Pramoedya Ananta Toer yang Ken Arok udah kuincar setelah toko buku sudah kembali jualan buku karangan Pramoedya. Jadi nggak sabar pingin beli dan baca :-D
Kompleks peninggalan Singosari entah kenapa terlihat lebih epik ketimbang kompleks peninggalan Majapahit di Trowulan. Udah pernah ke Trowulan belum, Bart?
LikeLiked by 1 person
Saking asiknya buku itu, setebal 500 an halaman, aku berhasil selesaikan cuma dalam waktu dua malam. Jarang-jarang buatku kaya gitu hahaha …
Iya ya, dan ternyata menggunakan batu andesit. Padahal aku pikir candi-candi di Jawa Timur itu didominasi oleh bahan batu bata.
Duh Lim, aku jadi malu jawabnya. Jujur Jatim itu masih misteri buatku, aku belum eksplor euy *malu*
LikeLike
Brarti kebalikan dariku ya, banyak eksplore Jatim tp sampai sekarang wishlist kota tujuan di Jabar nggak nambah-nambah :-D
LikeLiked by 1 person
Harus sabar memang, tergantung kemana rejeki membawa :-)
LikeLiked by 1 person
Baca tentang Ken Arok sama Ken Dedes jadi berasa lagi belajar sejarah di masa2 SMP nih. hahaha
Btw, Tunggul itu Tunggul Ametung, bukan? Aduh jadi penasaran buat belajar sejarah lagi nih. ^^
Salam kenal,
http://penjajakata.com/
LikeLiked by 1 person
Tunggul betul Tunggul Amentung. Baca cerita Ken Arok dan Ken Dedes macam nonton Romeo en Juliet hehehe. Ayo mulai belajar sejarah, nggak bosenin kok kalau udah masuk ke dalamnya ;-)
LikeLike
Singhasari juga menjadi awal intrik kerajaan terekam lengkap dalam sejarah, kali ya Mas. Lha wong itu perebutan kekuasaan yang berujung pertumpahan darah bisa masuk banyak kitab dan prasasti (juga penghancuran situs :hehe). Benar-benar potongan sejarah Indonesia yang paling berdarah, kalau menurut saya. Yah, tapi di sana juga kita bisa belajar sih ya Mas, kalau manusia bisa jadi makhluk yang serakah banget… :hehe.
LikeLike
Babad manapun di Jawa pasti memunculkan raja-raja Singasari yang mengawali turunan raja-raja Majapahit hingga Mataram Islam. Bener katamu Gar, itu kisah klasik yang berdarah. Ironisnya keserakahan akan kekuasaan masih terulang hingga keturunannya kini.
Masih banyak candi-candi di Kabupaten Malang yang belum kukunjungi. Jadi ingin tahu hubungan candi Singasari satu sama lain, muncul garis penghubung seperti yang dibuat oleh Majapahit nggak ya? Hehehe.
LikeLiked by 1 person
Dulu saya pernah memikirkan sebuah teori tentang arah hadap Dwarapala… cuma masih perlu banyak kajian lagi ke arah sana. Niat menghubungi sejarawan di daerah sana ada cuma belum terlaksana sampai sekarang (baca: sibuk…). Tapi itu menarik banget buat dibahas Mas, soalnya sejarah Singhasari belum terang benderang karena banyak kisah fantasinya :hehe.
LikeLiked by 1 person