Catatan kecil sebelum membaca artikel ini:
1. Kalo anda atau orang tua anda pelaku KKN, jangan baca ini nanti bikin sakit hati
2. Kalo anda tidak punya hati kecil, juga jangan baca ini nanti bisa lebih bingung :)
Film “Kita vs Korupsi” jadi film wajib yang menurut saya harus diburu oleh pecinta film. Selain banyak sekali artis dan aktor main di film istimewa ini, juga banyak nilai kehidupan yang dipaparkan, film ini juga bikin mata melek akan bibit korupsi yang tanpa kita sadari mungkin ada dalam diri kita sendiri.
Memang tidak ada manusia yang sempurna, tapi apabila kita melihat banyak kebenaran yang tertutupi oleh banyak kebohongan apakah akan terus-menerus menutupinya sampai ajal menjemput kita?
“Kita vs Korupsi” merupakan film yang menurut saya film paling berani yang dibuat dalam era “Negara penuh Koruptor” sekarang ini. Film ini terdiri dari 4 omnibus cerita pendek yang kurang lebih berdurasi masing-masing setengah jam.
Sebelum makin serius baca artikel ini, mari saya ceritakan satu persatu film yang barusan saya tonton di kantor Harian JogloSemar Solo. Yuk merapat….
1. RUMAH PERKARA
Adegan pertama diperlihatkan seorang investor yang tengah telepon dengan calon Lurah dan adegan berikutnya ditampilkan proses pidato calon pak Lurah yang sedang mengumbar janji manisnya. Calon pak Lurah tadi akhirnya menjadi pak Lurah beneran ( diperankan oleh TEUKU RIFNU WIKANA ) dan sesuai janjinya dengan investor, dia membantu proses dalam memaksa para penduduk agar menyerahkan seluruh lahan mereka yang akan digunakan untuk lahan golf, perumahan mewah. Beberapa penduduk diusir paksa meninggalkan rumah mereka atau sebagian sudah pindah karena merasa tidak nyaman dengan keamanan di desa. Perlahan seluruh penduduk mulai mengosongkan rumah mereka dan suasana desa menjadi sepi.
Ada satu penduduk (janda) yang enggan pindah dari rumahnya, padahal rumah tersebut akan dihancurkan oleh buldozer keesokan hari nya. Akibat satu rumah ini, pak Lurah terancam tidak bisa mendapat “bonus istimewa” dari investor. Pak Lurah mencoba bujuk perempuan itu, tapi tiada hasil. Perempuan tersebut tetap tidak mau pindah dari rumah tersebut karena rumah itu merupakan harta dia satu-satunya setelah ditinggal mati oleh suaminya.
Di tengah film, bu Lurah kebingungan oleh reaksi suaminya yang tidak pulang makan malam dan tidak menjawab telponnya. Tiba-tiba anak laki-laki mereka berkata dia tahu dimana ayahnya berada. Si anak langsung berlari menuju rumah janda tadi. Bagaimana dia bisa mengenalnya? Mereka bertemu di suatu siang saat si anak bermain sendirian di hutan dan perempuan tersebut memberinya sebuah mainan.
Investor makin frustasi oleh ulah satu penduduk ngeyel itu, sehingga dia memaksa preman-premannya untuk bertindak kejam. Para preman mencoba membuka paksa pintu rumah tapi tidak berhasil masuk karena ditahan dari dalam oleh si perempuan. Akhirnya para preman menyiramkan bensin di dinding luar rumah dan menyulutkan api. Saat si anak tiba, rumah tersebut sudah dilalap api dengan kondisi perempuan masih ada di dalam. Anak laki-laki tersebut nekad masuk kedalam rumah yang tengah terbakar karena disangkanya si ayah ada disana. Dan cerita berakhir dengan kondisi sang ayah lagi membaca sms di warung kopi….
2. AKU PADAMU
Seorang cewek ( REVALINA S TEMAT ) tiba-tiba melompat keluar dari jendela di rumah mewahnya dan berlari kearah sepeda motor pacarnya ( NICHOLAS SAPUTRA ) yang sudah menunggu di luar. Sambil membawa tas seadanya mereka menuju kantor KUA untuk melaksanakan kawin lari. Setelah masuk ruangan, Nico berkata bahwa syarat pengajuan surat nikah mereka kurang lengkap, sehingga harus lewat orang dalam alias calo agar proses bisa lancar. Revalina langsung menolak dan raut mukanya terlihat marah bahkan mengatakan “Tahu seperti ini, saya pikir dua kali untuk menjawab Mau menikah ke kamu”. Saat si calo keluar dan mencoba merayu Nico serta mengatakan bahwa proses kilat ini udah biasa dan sesuai agama, Nico jadi trenyuh karena dia ngebet kepingin nikah. Nico mencoba membujuk Reva lagi, tapi malah jawaban seperti ini yang didapat “Kamu cerminan rumah kamu!” #jlepp. Akhirnya Reva menceritakan perlahan tentang aksi nya menolak calo yang dipicu dari pengalamannya saat dia masih diajar oleh guru kesayangannya ( RINGGO AGUS RAHMAN ). Cerita bergulir saat Ringgo menolak memberikan uang sejenis apapun untuk meyogok PNS ( ayah Reva ) agar mendapat surat resmi menjadi pengajar tetap. Sampai akhirnya Ringgo dipecat sebagai guru dan menjadi badut. Meski menjadi badut dia tetap menyayangi murid-muridnya sambil tetap mengajar tanpa dibayar dan memberi pelajaran moril yang kelak berguna bagi mereka, seperti kejujuran.
Nico menanyakan ke Reva “Sekarang dia ada dimana?”, Reva menjawab “Sudah meninggal…”
Akhirnya Nico memutuskan tidak memproses pernikahan mereka lewat calo KUA, dan pergi meninggalkan KUA yang dipenuhi pelaku korup tersebut…
3. SELAMAT SIANG, RISA!
Kisah yang ini paling mengharukan menurut saya. Kisah dimulai saat keluarga yang semula bahagia tiba-tiba mendapat kesusahan ekonomi yang sampai-sampai mereka makan nasi seadanya, telur satu dibagi rame-rame. Sebelumnya sang istri ( DOMINIQUE DIYOSE ) bekerja sebagai tukang jahit yang lumayan, dan suami ( TORA SUDIRO ) bekerja di kantor pengadaan barang (entah kantor apa kurang jelas, karena setting tahun ’70-an). Ekonomi pas-pasan membuat mereka kalang kabut saat anak bungsunya sakit keras dan menghabiskan biaya banyak untuk membeli obat. Perlahan uang mereka habis dan isi rumah mereka jual satu-persatu termasuk mesin jahit Dominique. Suatu hari datang seseorang bernama pak Abeng yang menyuruh Tora meloloskan barang yang ditahan di kantor pengadaan dengan imbalan uang 3 gepok. Kalo orang sudah gelap mata, pasti langsung nyamber nih uang, tapi lain halnya dengan Tora, dia menolak dengan halus uang sogokan tersebut. Semua butuh uang, beras tapi Tora lebih mementingkan nilai kejujurannya. Di akhir cerita anak sulung mereka beranjak dewasa, Risa ( MEDINA KAMIL ) pun melakukan hal sama seperti yang bapaknya lakukan, dia menolak segala bentuk sogokan yang diberikan. Meski sudah memiliki jabatan dan naik mobil dinas, sesekali dia turun di tengah kemacetan Jakarta dan melihat kehidupan masyarakat kecil di sekitarnya, ada adegan bagus juga yaiut saat Risa melirik ke arah polisi lalu lintas yang sepertinya sedang menerima uang sogokan dari pelanggar lalu lintas. Mantappp.
4. PSSSTTT…JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA
Film terakhir ini sasarannya ke arah remaja, anak sekolah yang tanpa sadar sudah tercemar oleh korupsi. Pengambilan gambarnya dilihat dari sudu pandang seorang siswi yang baru saja membeli handy-cam barunya. Dia merekam semua gambar temannya saat sedang ngobrol di tengah jam istirahat sekolah. Obrolan dari hal sepele sampai kasus guru yang memaksa para muridnya membeli buku pelajaran lewat dia. Selidik punya selidik ternyata guru tersebut korupsi dengan menaikkan harga buku. Rantai korupsi tidak sampai situ saja, masih ada proses dimana pak guru nya memberikan dua amplop berisi uang kepada kepala sekolah. Setelah kedua amplop sampai di meja kepala sekolah, tiba-tiba pak kepala sekolah menyembunyikan satu amplo di bawah koran, dan membiarkan amplop kedua diambil oleh bendahara sekolah yang mungkin digunakan untuk membeli buku dengan harga aslinya. Rantai korupsi di dalam sekolah ini terlihat sepele tapi bikin gregetan gak? Kalo masih kurang gregetan, ada satu adegan dimana satu anak nyeplos cerita kalau dia baru saja dibelikan i-phone oleh ibunya. Dari mana ibunya yang berprofesi sebagai rumah tangga mendapat uang banyak? Dari memalsukan anggaran pengeluaran rumah tangga! Dia membuat laporan plus plus ke suaminya, dan berkat dukungan anak akhirnya suami memberikan uang sesuai permintaan istri. Nah…dari mana si suami dapat uang plus plus juga? Ternyata suami bekerja sebagai asisten sebuah perusahaan yang ternyata boss nya suka memberi laporan palsu dengan menaikkan angka dari yang seharusnya. Akhir cerita, tokoh utama yang sedari tadi merekam pembicaraan nyeplos temannya, memasukkan rekaman tersebut ke Youtube dan pssstttt jangan bilang siapa-siapa yah…. LOL
Saat saya menonton layar tancep Kita vs Korupsi tidak hanya dihadiri oleh produser pak Abduh Aziz, tetapi juga aktor Teuku Rifnu serta sutradara cerita pendek berjudul “Aku Padamu”, Lasja S dan wakil dari KPK.
Ada yang bikin pandangan saya gatel, karena di nobar ini juga dihadiri oleh ketua dan wakil DP** Solo yang kesannya berani mati nonton tayangan ini. Saat sesi tanya jawab ada yang lebih mengelitik telinga saat seorang bapak bercerita bahwa dia seorang pedagang kaki lima yang dibantu keuangan oleh wakil ketua DP** sesuai janji yang mereka koar-koarkan saat kampanye. Duh…ini sesi tanya jawab Korupsi kok malah mbongkar Korupsi ne pejabat sampeyan to,pak? Yah semoga wakil dari KPK yang hadir bisa segera mengusut korupsi pak DP** dan wakilnya terlebih dahulu #eehh.. :-p
Seperti kata pak Abduh Aziz di sesi tanya jawabnya mengatakan kalimat “orang jahat kadang diekspos media lebih banyak daripada orang baik itu sendiri”. Nah lo… Ayo yang pada lebay di tipi turun….. :D
Note: Setelah membaca buku panduan berjudul “Pahami Dulu Baru LAWAN” yang diberikan cuma-cuma sebagai souvenir saat nonton bareng, saya sadar mungkin saya pernah melakukan rantai Korupsi karena tidak melek dengan akibat yang bisa ditimbulkan… Mencontek pun termasuk Korupsi loh! Terlambat masuk kerja juga Korupsi! Apalagi bikin SIM di kantor polisi lewat calo! Itu jelas-jelas Korupsi!!!!
Tidak saya jabarkan disini apa saja hal kecil yang ternyata itu adalah KORUPSI, karena akan mengundang banyak kontroversi. Menonton Kita vs Korupsi membuat makin hati-hati terhadap BAHAYA LATEN KORUPSI. Nobody perfect. Jangan terus meratapi kesalahan, tapi berantaslah Korupsi dari hal kecil disekelilingmu. Hindari hal-hal yang menjurus ke arah Korupsi yang tentu saja akan memperburuk atau bahkan menghilangkan nilai kemanusiaan yang ada pada diri kita lewat ketidakjujuran dan kebohongan yang kita lakukan. Banyak tindakan sepele yang kadang tidak kita sadari merupakan bibit dan benih korupsi yang mungkin bisa memicu kejadian yang lebih ganas lagi. Yuk berantas KKN mulai dari diri kita dulu.
More info please check dan boleh lapor korupsi disekitarmu ke : http://www.indonesiabersih.org atau http://www.ti.or.id atau follow twitter mereka di @bersihindonesia :)
Dan isi ulang air botol minum d warung yang nyediain air putih gratis itu jg korupsi. Masuk hotel ber’4 untuk kamar berdua itu juga korupsi.. ‘ngembat’ roti sarapan dr hostel buat makan siang juga korupsi.. #NumpangCurcol
Nah sudah sadar kan? Mulai sekarang dihindari kebiasaan jelek itu ya. :p
Jujur sampe sekarang blm pernah lo.. bahkan untuk yg nomor dua blm pernah tanpa sepengetahuan pihak hotel.. masih bertahan dr godaan dan bujukan setan.
lho, kalau mau meresensi film ya jangan diceritain dong endingnya hehehe. sama aja baca cerita pembunuhan tapi sudah dikasih tahu siapa pembunuhnya dari bab 1.
Nah…kalau aku gak dikasi endingnya ntar kebingungan akan amanat dan maksud baik dari cerita :p
Hehehehe…