Jejak BOcahiLANG

Life is like the surf, so give yourself away like the sea

Sialnya Berlibur di SINGAPORE

Semenjak Airasia mengeluarkan promo ‘Gila’ nya berupa tiket gratis ke semua rute, saya jadi makin cinta dengan airlines satu ini. Tiket pertama dengan Airasia yang saya beli adalah rute Jogjakarta-Singapore yang saya beli hanya dengan membayar tiket 15.000 ditambah admin kartu kredit 15.000, total hanya 30.000 saja. Kapan saya membeli tiket ini? Tepatnya di awal tahun 2010 dimana Airasia mengeluarkan promo “0 rupiah” yang menawarkan tiket perjalanan untuk tahun berikutnya 2011. Jadi tiket saya simpan rapat-rapat di laci meja selama kurang dari 1 tahun sembari mengumpulkan data untuk keberangkatan di tahun berikutnya.

bye-bye rumput Indonesia

bye-bye rumput Indonesia

Perjalanan dimulai pukul 4.00 subuh, saya dan peserta lain harus bangun extra pagi dan bersiap-siap untuk berangkat ke bandara Adi Sucipto, Jogjakarta. Andai Airasia membuka rute Solo-Singapore, kami tidak perlu berangkat ke Jogja sepagi ini. Huft…
Sesampainya di airport Jogja, saya yang masih merasa ngantuk segera segera membayar airport tax sebesar 100.000 dan masuk ke ruang imigrasi bersama dengan peserta lain. Baru kali ini melewati pemeriksaan imigrasi yang menurut saya aneh sekali. Salah satu teman ada yang membawa tempat sabun yang berbentuk agak besar berbentuk bulat lonjong langsung menjadi ‘korban’ penggeledahan petugas bandara saat melewati alat sensor bandara, yang mungkin dia dianggap membawa bomb berbentuk tabung atau karena dia bertampang mirip teroris ya? Hanya petugas yang bisa menjawab. Selain melewati alat sensor ‘tidak jelas’ di bandara Adi Sucipto, kami juga dipaksa oleh petugas bandara untuk membuka tas ransel masing-masing sambil mengambil paksa air mineral yang tersisa sedikit di botol minuman. Hmm…bukannya peraturan bandara memperbolehkan membawa cairan sebanyak 100 ml? Botol minuman yang berisi 50 ml air mineral aja disita?
Sekelumit peraturan bandara yang merusak pagi hari yang indah ini berakhir setelah kami duduk di ruang tunggu sambil menunggu pesawat QZ7138 landing.
Tepat pukul 07.30, pesawat QZ7138 membawa kami terbang melintasi dua negara dan kami tiba di Changi airport tepat pukul 10.40.
Sesaat saya langsung kagum dengan airport made in luar negeri yang begitu teratur penataan ruangnya, terlihat jelas papan petunjuk arah ke segala penjuru, berbeda sekali dengan airport besar di Indonesia apalagi bandara international Soekarno Hatta.

airport Changi

airport Changi

MRT

MRT

Airasia mendarat di terminal 1 Changi airport, sedangkan kami harus mengambil MRT yang terletak di terminal 2. Sambil mendapat bantuan dari seorang kawan di Singapore, kami menyusuri keluar dari terminal 1 untuk mendapat cap imigrasi Singapore dulu, kemudian belok kiri ke arah Burger King dan turun memakai elevator ketemulah Skytrain. Skytrain ini membawa kami keluar dari terminal 1 menuju terminal 2 yang berhenti tepat di depan station MRT menuju kota. Tidak ada mbak atau mas di loket khusus untuk membeli tiket MRT, disini serba mesin semua sehingga saya segera menuju mesin tiket MRT dan mengamati penumpang lain cara membeli tiket tersebut. Maklum wong ndeso yang baru pertama kali main ke luar negeri, jadinya awam dengan hal serba modern alias katrok  :D. Setelah mendapat arahan dari penumpang lain tentang cara membeli tiket MRT, saya langsung memilih rute Chinatown seperti yang tertera di gambar layar touchscreen si mesin. Menuju ke kawasan Chinatown mengharuskan kami transit di dua tempat, yaitu Tanah Merah dan Outram. Pukul 12 siang saya dan rombongan akhirnya sampai di Chinatown dan disambut oleh kawan yang akan mengantar kami untuk keliling Singapore.

Ada apa di Chinatown? Selain terdapat komplek People’s Park yang banyak menjual makanan serba enak (sebagian besar chinese food, bagi yang muslim bisa bertanya lebih dulu tentang halal atau tidaknya), kawasan ini juga dekat dengan Clarke Quay yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih stengah jam, bila mau berjalan melipir lagi ketemu hotel Furleton yang megah, Esplanade, serta Merlion.

station MRT Vivocity

station MRT Vivocity

Sialnya saat itu patung Merlion sedang mengalami perbaikan gara-gara akan dibangunnya Merlion Hotel, sehingga kedatangan kami kali ini minus menyaksikan patung yang menjadi trademark kota Singapore. Setelah puas berkeliling dengan jalan kaki, kami langsung menuju ke Pulau Sentosa untuk menyaksikan “Song of The Sea”. Akses MRT menuju Pulau Sentosa hanya sampai di Vivo City mall, setelah itu kami membeli tiket Song Of The Sea seharga 10 SGD di lantai paling atas mall yang terletak bersebelahan dengan loket monorail menuju Sentosa. Dengan membayar tiket 3 SGD untuk Sentosa pass (return tiket), monorail membawa kami dari Harbor station menuju Beach Station. Sekilas tentang pertunjukan Song of The Sea bisa diklik disini. Kesan terhadap pertunjukan ini cuma satu, AWESOME! Perpaduan musik yang diiringi permainan air dan sorot lampu warna-warni membuat saya mikir dua kali untuk mengedipkan mata karena takut melewatkan setiap adegan yang digarap sangat ciamik. Pertunjukan ini tidak hanya ditujukan oleh kalangan anak kecil saja, tapi juga semua kalangan bisa enjoy menikmati petualangan Oscar, tokoh utama dan kawan-kawannya.

Oscar - Song of The Sea

Oscar – Song of The Sea

cahaya keren Song of The Sea

cahaya keren Song of The Sea

audience

audience

Selesainya pertunjukan Song of the Sea, Beach station dipenuhi oleh antrean bubaran penonton yang akan naik monorail kembali menuju kota. Saya dan rombongan sudah terlihat capek dan lapar karena sedari siang sampai sore terus berjalan menyusuri kota Singapore tanpa beristirahat sama sekali. Saat giliran kami masuk kereta kembali menuju Harbor station dan bisa duduk manis di MRT menuju Chinatown sungguh merupakan hal yang melegakan. Sesampainya di apartemen tempat kami menginap di Chinatown, saya dan beberapa kawan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menelusuri dunia malam Singapore. Dunia malam seperti apa? Karena keterbatasan waktu berlibur, kami hanya menyempatkan diri melihat pemandangan Clarke Quay di malam hari.
Pukul 01.00 subuh, saya dan kawan-kawan berjalan kembali ke apartemen dan mendapat kesialan lagi. Pintu masuk utama apartemen terkunci rapat! Dan tidak terlihat satu batang hidungpun para penjaganya. OMG! Berputar ke segala sisi gedung tidak menemukan pintu yang bisa dimasuki sama sekali. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekeliling bangunan, hanya ada tanda kehidupan di sebuah kios 7-11 (seveneleven) yang dijaga oleh seorang nenek. “Kalau tidak ketemu pintu masuk, kita tidur ngemper di jalan aja yah,setuju?” kata saya stengah bercanda ke kawan lain. Berjalan lemas mengelilingi gedung sambil meratapi kesialan hari pertama, sekelibat terlihat rombongan lain yang rupanya senasib dengan kami, mereka juga kalang kabut saat mendapati pintu utama tidak bisa dibuka. Nasib sesama orang yang terkunci di luar membuat kami jalan bareng mencari pintu masuk  lain di sekeliling gedung. Setelah memutari gedung untuk yang ketiga kalinya, akhirnya menemukan pintu kecil di belakang gedung yang samar-samar terdapat lift barang. Cek dan ricek, ternyata lift tersebut bisa dinaiki dan tembus ke lokasi apartemen. Masuk di kamar apartemen dengan wajah kusam dan lesu, saya segera merebahkan tubuh yang capek di kasur untuk menyiapkan tenaga untuk keesokan harinya menuju Universal Studio.

to be continued…

Singapore

Singapore

Singpore River

Singpore River

Welcome to Sentosa island

Welcome to Sentosa island

Clarke Quay

Clarke Quay

denda yang bikin bangkrut :|

denda yang bikin bangkrut :|

malam hari di Singapore

malam hari di Singapore

About these ads

13 comments on “Sialnya Berlibur di SINGAPORE

  1. pyonkpyonk
    April 1, 2012

    Air mineral disita krn ukuran botol maksimum 100ml juga seharusnya.. cmiiw

    Btw, airport jogja body lotion 200ml msh lolos, d changi langsung suruh buang..

    • Halim Santoso
      April 1, 2012

      memang ada wujud, ada peraturan :p
      tampang mu kaya sales kosmetik, makane lotion 200ml mu dibuang hihihi…

  2. alvita rd
    April 7, 2012

    hah? serius tiket pesawat cuma 30rb? gimana caranya?? *mupeng*

    • Halim Santoso
      April 8, 2012

      Dua tahun lalu Airasia belum memberlakukan fuelsurcharge, jd tidak ada biaya lain selain fare itu sendiri, jd saya beneran dapat 30ribu aja untuk rute Jog-Sin aja :)

      Tapi untuk tahun belakangan ini, harga udah naik jadi 150.000 lebih untuk per rute paling murah :(, karena udah ditambah biaya-biaya lain….

  3. dennyrezakamarullah
    May 2, 2012

    wah, kapan ya mas ada promo gratis lagi, mau banget..:)

    • Halim Santoso
      May 2, 2012

      itu dia…saya juga menanti-nanti :p
      Belakangan ini promo AirAsia termurah dimulai dari 10RM ( sekitar 30rb ) sekali jalan…jadi kalau sudah mendengar iklan promo tersebut, ya manfaatkan beli tiket murahnya :D

  4. Ay
    January 5, 2013

    he..he..jadi teringat saat2 hampir tidur di emperan. Pengalaman tak terlupakan he..he..

  5. Fahmi
    February 22, 2013

    lha? kok bisa sampe ga bisa masuk itu ? saya dulu dapet hostel yang keynya juga bisa dipake buat masuk dari depan. bisa berabe tidur di emperan? emang boleh ya? next time ke singapore lagi kepengen liat night lifenya :D

    • Halim Santoso
      February 22, 2013

      Apartemen-nya tyt ada jam malam :(
      Malam itu pada nggak perhatiin rule yang dipasang di depan pintu masuk…jadilah nasib nyaris ngemper hehe…
      Kayanya kalo ngemper bakal kena denda kalo ketahuan patroli yang seliweran di daerah chinatown :-D

  6. putriviona
    June 2, 2013

    Clarke masih rame banget dong ya tengah malam hehehe :D ribet juga kalo pake jam malam gitu ya. anyway, salam kenal! :)

  7. jenni
    August 8, 2014

    Mas Halim, photo2nya bagus ,terutamayang malam hari kok bisa! pake camera type apa?

    • Halim Santoso
      August 8, 2014

      Terima kasih. Masih pakai kamera pocket Sony seri W yang sekarang sudah almarhum hehe

  8. liburan singapore
    October 29, 2014

    pulau sentosa cocok untuk liburan
    thanks infonya…

Leave a Reply to Fahmi Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out / Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out / Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change )

Google+ photo

You are commenting using your Google+ account. Log Out / Change )

Connecting to %s

Destinations

Archives

Join 1,671 other followers

No COPY / SAVE AS without permission please…

All texts and photos (c) Halim Santoso. Please respect by not using them without written permission.
Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 1,671 other followers

Build a website with WordPress.com
%d bloggers like this: