Pantai barat Pangandaran bukan tempat yang pas untuk menyaksikan matahari terbit, tapi apa boleh buat karena tempat saya menginap terletak di pesisir barat. Pagi hari saya habiskan waktu untuk berjalan menyusuri Pantai Pasir Putih yang terletak di National Park Pangandaran. Hutan lindung ini memiliki banyak koleksi flora&fauna, salah satunya adalah monyet ekor panjang yang banyak ditemui di sepanjang jalan menuju Pantai Pasir Putih. Di tengah-tengah hutan lindung ini terdapat banyak goa peninggalan tentara Jepang, ada juga goa buatan yang punya nama cukup aneh, ‘Goa MakLampir’, ‘Goa Lanang’. Meski pantai selatan pulau Jawa terkenal dengan ombaknya yang besar, tapi di Pasir Putih ini ombak nya tenang sekali, jadi aman untuk berenang.
Suasana hening dan suara ombak membuat perasaan menjadi tenang, tidak pernah ada bayangan bahwa tempat ini pernah hancur berantakan akibat tsunami di tahun 2006 lalu.
Selain Pantai Pasir Putih, masih ada objek lain bernama Pantai Batu Karas dimana terdapat banyak wisatawan asing yang surfing disana. Ombak di Batu Karas lebih tinggi dibandingkan pantai Kuta, Bali maka dari itu banyak turis asing yang menyukainya. Ketika saya ke Batu Caras ( 2008 ) dengan peserta tur Green Canyon yang saya ceritakan sebelumnya, saya hanya duduk manis menonton orang surfing saja karena nggak bisa surfing… :(
Selesai mengikuti one day tour di Green Canyon, Batu Caras dan melihat kerajinan wayang golek di rumah penduduk setempat, saya kembali ke Mini Tiga Homestay dan beristirahat di sana. Tanpa aktifitas berat lagi karena saya akan melanjutkan perjalanan menuju Desa Sukapulang, Ciamis rumah teman saya.
to be continued…
Blog at WordPress.com. The Suburbia Theme.
Pantai Pangandaran indah sekali.